Senin, 08 Juni 2020

TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 33

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَالَ يٰٓئَادَمُ أَنۢبِئْهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ  ۖ فَلَمَّآ أَنۢبَأَهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّىٓ أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمٰوٰتِ وَالْأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنْتُمْ تَكْتُمُونَ

qoola yaaa aadamu ambi`hum bi`asmaaa`ihim, fa lammaaa amba`ahum bi`asmaaa`ihim qoola a lam aqul lakum inniii a'lamu ghoibas-samaawaati wal-ardhi wa a'lamu maa tubduuna wa maa kungtum taktumuun

"(Allah berfirman, Hai Adam! Beritahukanlah kepada mereka) maksudnya kepada para malaikat itu (nama mereka) yakni benda-benda itu. 

Maka disebutnya satu persatu menurut nama masing-masing berikut hikmah diciptakannya oleh Allah.

 (Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama benda-benda itu, Allah berfirman) kepada mereka guna mencela mereka, (Bukankah sudah Kukatakan kepada kalian bahwa Aku mengetahui rahasia langit dan bumi) maksudnya mengetahui barang yang tersembunyi pada keduanya, (dan mengetahui apa yang kamu lahirkan) yaitu ucapan yang kamu keluarkan, yaitu, 'Kenapa hendak Engkau jadikan...dan seterusnya' (dan apa yang kamu sembunyikan.) 

yaitu ucapan yang kamu sembunyikan, seperti Allah tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih pandai dari kami."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 33)

YD1JNI YACHYA YUSLIHA

Rabu, 03 Juni 2020

TAFSIR SURAT AL-BAQARAH AYAT 30

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰٓئِكَةِ إِنِّى جَاعِلٌ فِى الْأَرْضِ خَلِيفَةً  ۖ قَالُوٓا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ  ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ
wa iz qoola robbuka lil-malaaa`ikati innii jaa'ilung fil-ardhi kholiifah, qooluuu a taj'alu fiihaa may yufsidu fiihaa wa yasfikud-dimaaa`, wa nahnu nusabbihu bihamdika wa nuqoddisu lak, qoola inniii a'lamu maa laa ta'lamuun

"(Dan) ingatlah, hai Muhammad! (Ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi) yang akan mewakili Aku dalam melaksanakan hukum-hukum atau peraturan-peraturan-Ku padanya, yaitu Adam. (Kata mereka, Kenapa hendak Engkau jadikan di bumi itu orang yang akan berbuat kerusakan padanya) yakni dengan berbuat maksiat (dan menumpahkan darah) artinya mengalirkan darah dengan jalan pembunuhan sebagaimana dilakukan oleh bangsa jin yang juga mendiami bumi? Tatkala mereka telah berbuat kerusakan, Allah mengirim malaikat kepada mereka, maka dibuanglah mereka ke pulau-pulau dan ke gunung-gunung (padahal kami selalu bertasbih) maksudnya selalu mengucapkan tasbih (dengan memuji-Mu) yakni dengan membaca 'subhaanallaah wabihamdih', artinya 'Maha suci Allah dan aku memuji-Nya'. (dan menyucikan-Mu) membersihkan-Mu dari hal-hal yang tidak layak bagi-Mu. Huruf lam pada 'laka' itu hanya sebagai tambahan saja, sedangkan kalimat semenjak 'padahal' berfungsi sebagai 'hal' atau menunjukkan keadaan dan maksudnya adalah, 'padahal kami lebih layak untuk diangkat sebagai khalifah itu!' (Allah berfirman,) (Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui) tentang maslahat atau kepentingan mengenai pengangkatan Adam dan bahwa di antara anak cucunya ada yang taat dan ada pula yang durhaka hingga terbukti dan tampaklah keadilan di antara mereka. Jawab mereka, Tuhan tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih mulia dan lebih tahu dari kami, karena kami lebih dulu dan melihat apa yang tidak dilihatnya. Maka Allah Taala pun menciptakan Adam dari tanah atau lapisan bumi dengan mengambil dari setiap corak atau warnanya barang segenggam, lalu diaduk-Nya dengan bermacam-macam jenis air lalu dibentuk dan ditiupkan-Nya roh hingga menjadi makhluk yang dapat merasa, setelah sebelumnya hanya barang beku dan tidak bernyawa."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30)
* Via Al-Qur'an Indonesia http://quran-id.com

Jumat, 29 Mei 2020

MANFAAT HUJAN DALAM AL-QUR'AN

Terungkap! Ternyata Ini Hujan Hujan Menurut Al Quran
Indonesia kini telah meluncurkan musim penghujan. 

Lebih dari sekedar hujan sampai berjam-jam. Allah SWT tidak menciptakan sesuatu tanpa fungsi dan manfaat. 

Seperti halnya hujan yang turun juga memiliki fungsi yang diterbitkan dalam Al Quran. Berikut fungsi hujan menurut Al Quran yang wajib dimiliki.

Bisa menjawab ayat dalam Al Qur'an cukup banyak membahas tentang fenomena hujan ini. Temukan yang tersurat dalam QS. Ar Ra'd ayat 12,

Dialah Tuhan yang membangkitkan kilat kepadamu untuk membangkitkan keinginan dan harapan, dan Dia yang mengumpulkan awan mendung ." (Qs. Al-Ra'd: 12)

Baca juga: Begini 6 Cara Allah SWT Mengabulkan Doa Hambanya

Dalil Hujan dalam Al Quran

Setelah langit yang mendung akan melanjutkan ke proses turunnya air hujan yang akan dikirim ke QS. Al Qamar ayat 11,

فَفَتَحْنَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ بِمَاءٍ مُنْهَمِرٍ

 " Maka Kami membuka pintu-pintu langit dengan udara yang tercurah ." (Qs. Al-Qamar: 11)

merangkum, dalam surat Furqan ayat 50, Allah akan menghendaki hujan yang dimanipulasi manusia itu keluar, mereka akan semakin mendapat.

“ Dan sungguh Kami telah mempergilirkan hujan itu di antara manusia sebelum mereka mengambil pelajaran; maka lebih manusia itu bukan mau mengingkari (nikmat) ”(QS. Furqan: 50)


Fungsi Hujan Menurut Al Quran

Tidak hanya itu, tetapi juga hujan yang memiliki fungsi dan fungsi untuk umat manusia di bumi. Maka dari itu, kita tak bisa menyetujui izin turun. Ini fungsi hujan!

1. Hujan adalah rahmat

Hujan merupakan rahmat dari Allah SWT disampaikan dalam firman Allah di surat Al A'raf ayat 57,

“ Dan Dialah yang mengeluarkan angin sebagai pembawa berita gembira sebelum datang rahmat-Nya (hujan); sampai menerima angin itu telah membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu ... "(Qs. Al-A'raf: 57)

Allah SWT juga berfirman,

 “ Dan Dialah Yang menurunkan hujan karena mereka berputus asa  dan melepaskan rahmat-Nya. "(Qs. Asy-Syuura: 28)

2. Hujan menumbuhkan pohon dan tanaman

Pohon dan tanaman lainnya tidak dapat tumbuh tanpa adanya otoritas Allah dan air yang menyuburkannya. Meskipun tanpa bantuan manusia, Allah SWT akan menurunkan hujan sebagai rahmat untuk pohon dan tanaman.

Berbicara Allah SWT berfirman, “ Dan Kami turunkan dari langit air yang banyak manfaatnya lalu Kami tumbuhkan dengan air itu pohon-pohon dan biji-biji tanaman yang diketam ” (QS Qaf: 9)

3. Hujan sebagai alat bersuci

Allah SWT telah menyucikan air hujan sehingga dapat digunakan untuk bersuci karena air hujan termasuk ke dalam jenis air yang bersih. Berharap dalam surat Furqan ayat 48 Allah SWT berfirman,

“ Dialah yang melepaskan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum datang rahmat-nya (hujan); dan Kami turunkan dari langit yang sangat bersih ”(Qs. al-Furqan: 48)


4. Hujan bisa menghilangkan gangguan syaitan

Hal tersebut mungkin membuatmu kaget tetapi Allah SWT berfirman dalam surat Al Anfal ayat 11,

 “…dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan…” (Qs. al-Anfal: 11)

5. Hujan adalah sumber kehidupan bagi manusia dan binatang

Kita semua tau bahwa air merupakan sumber kehidupan alam semesta ini. Tanpa air, tak akan ada manusia, hewan, tumbuhan yang bias hidup. Hal tersebut tertuang dalam surat Furqan ayat 49,

Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak” (Qs. al-Furqan: 49)

6. Hujan menghidupkan sebuah negeri yang mati

Negeri yang mati berarti suatu negeri yang kering kerontang. Dengan air, suatu negeri akan kembali hidup karena manusia butuh air, hewan butuh air dan tumbuhan butuh air.

Dan Yang menurunkan air dari langit menurut kadar (yang diperlukan) lalu Kami hidupkan dengan air itu negeri yang mati” (Qs. Az-Zukhruf: 11)

7. Hujan juga bisa menjadi musibah bagi kaum yang ingkar

Sebagai seorang muslim, semasa kecil kita pasti pernah diceritakan bagaimana kaum Nabi Nuh yang habis karena banjir bandang. Hal serupa juga terjadi pada kaum Nabi Hud (Kaum Aad)

Dan difirmankan, “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim.” (Qs. Hud:44)

Itulah fungsi hujan menurut Al Quran yang bisa menjadi rahmat bagi alam semesta, namun bisa juga menjadi musibah bagi makhluk yang ada di bumi. Karena itulah kita harus senantiasa taat kepada Allah SWT agar hujan dating sebagai rahmat, bukan musibah.