Fakta-fakta tentang jin ini, ternnyata salah satunya dia sangat takut pada manusia bukan sebaliknya.
Di antara makhluk ciptaan Allah Ta'ala yang bernyawa selain manusia adalah adalah jin .
Bagaimana sebenarnya wujud jin tersebut? Dan bagaimana pula dengan setan dan iblis? Dinamakan jin karena wujudnya yang tersembunyi dari pandangan mata manusia.
Sebagaimana Allah firmankan dalam Al-Qur'an
: يٰبَنِىۡۤ اٰدَمَ لَا يَفۡتِنَـنَّكُمُ الشَّيۡطٰنُ كَمَاۤ اَخۡرَجَ اَبَوَيۡكُمۡ مِّنَ الۡجَـنَّةِ يَنۡزِعُ عَنۡهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوۡءاٰتِهِمَا ؕ اِنَّهٗ يَرٰٮكُمۡ هُوَ وَقَبِيۡلُهٗ مِنۡ حَيۡثُ لَا تَرَوۡنَهُمۡ ؕ اِنَّا جَعَلۡنَا الشَّيٰطِيۡنَ اَوۡلِيَآءَ لِلَّذِيۡنَ لَا يُؤۡمِنُوۡنَ
"Sesungguhnya ia (jin) dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka."(QS. Al A'raf 27).
Bolehkah Takut pada Jin? Begini Penjelasan Syaikh Al Utsaimin Bagaimana sebenarnya asal muasal kejadian jin ini? Syekh Badruddin bin Abdullah as-Syibly dalam kitabnya berjudul 'Ajaib wa Gharaib al-Jin', mengungkapkan fakta-fakta terkait bangsa Jin. Berikut di antaranya:
1. Jin diciptakan Mengutip pendapat tokoh salaf, Syekh Badrudin menjelaskan, di antaranya Abdullah bin Amr bin al-Ash, dia mengatakan Allah menciptakan jin 2.000 tahun sebelum menciptakan Adam dan keturunannya.
Jin didaulat tinggal dan mengurus bumi.
Sedangkan para malaikat, menghuni langit dengan kualitas iman dan amal saleh yang jauh di atas bangsa Jin.
Dari bahan apa jin diciptakan? Bila manusia pertama diciptakan dari tanah, maka jin diciptakan dari api yang sangat panas.
Allah Ta'ala berfirman, "Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS. Al Hijr: 27).
"Dan Kami telah menciptakan jin dari nyala api." (QS. Ar Rahman : 15).
Rasulullah bersabda, "Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api dan Adam diciptakan dari apa yang disifatkan (diceritakan) kepada kamu [yaitu dari air sperma dan ovum]." (HR Muslim dari Aisyah di dalam kitab Az- Zuhd dan Ahmad di dalam Al Musnad).
Bagaimana wujud api yang merupakan asal kejadian jin, Al Quran tidak menjelaskan secara rinci, dan Allah pun tidak mewajibkan kita untuk meneliti-nya secara detail.
Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid dan Adhdhak berpendapat bahwa yang dimaksud "api yang sangat panas" (nar al-samum) atau "nyala api" (nar) dalam firman Allah di atas ialah "api murni". Ibnu Abbas pernah pula mengartikannya "bara api", seperti dikutip dalam Tafsir Ibnu Katsir.
2. Jin mampu berubah wujud Jin mempunyai kemampuan menjelma dan berubah wujud dalam bentuk makhluk nyata, seperti binatang, atau bahkan manusia.
Ini seperti yang pernah terjadi ketika jin dengan jenis setan menjelma menjadi Suraqah bin Malik bin Ja syam lalu mendatangi kafir Quraisy, ketika mereka tengah bermusyawarah untuk terjun dalam Perang Badar.
Peristiwa tersebut terekam dalam Alquran surah al-Anfal ayat ke-48.
Dan ketika setan menjadikan mereka memandang baik pekerjaan mereka dan mengatakan: "Tidak ada seorang manusiapun yang dapat menang terhadapmu pada hari ini, dan sesungguhnya saya ini adalah pelindungmu". Tatkala kedua pasukan itu telah dapat saling lihat melihat (berhadapan), setan itu balik ke belakang seraya berkata: "Sesungguhnya saya berlepas diri daripada kamu, sesungguhnya saya dapat melihat apa yang kamu sekalian tidak dapat melihat; sesungguhnya saya takut kepada Allah".
Dan Allah sangat keras siksa-Nya.
3. Aktivitas jin hampir sama dengan manusia Aktivitas jin, pada dasarnya serupa dengan manusia.
Mereka makan, minum, tidur, dan beranak-pinak.
Kendati para ulama tidak satu pendapat, ihwal apa jenis makanan mereka.
Ada yang mengatakan di antara makanan jin adalah segala hal yang tidak disembelih dengan asma Allah.
Ada pula yang mengatakan menu favorit jin adalah tulang belulang.
Berbeda dengan manusia, dan tuntunan yang diajarkan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, bangsa jin makan dan minum menggunakan tangan kiri.
Sementara kita, umat Islam diajarkan menggunakan tangan kanan untuk kedua aktivitas tersebut.
Kesamaan tersebut bukan hanya soal kebutuhan biologis sehari-hari, tetapi soal aspek ritual, pada dasarnya bangsa jin juga mendapat perintah yang sama yaitu beribadah kepada Allah SWT, seperti manusia.
Mereka juga mendapat perintah dan larangan. (QS al-Jin : 1-2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar