Minggu, 14 Agustus 2022

3 Tanda hati bercahaya.



 Allah tidak melihat fisik dan harta seseorang, tetapi Dia melihat hati dan amalan manusia. Inilah pentingnya menjaga hati agar tetap hidup dan bercahaya.

Ketika hati bercahaya, ia akan merasa lapang dan cenderung berbuat kebaikan. Seperti apa tanda hati bercahaya? Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid (pimpinan Majelis Ta'lim Daarul Murtadza Malaysia) menyebutkan ada tiga tanda hati bercahaya.

Baca Juga: Nasihat Habib Ali Zainal Abidin Agar Menjauhi Sifat Sombong 

Dalam satu kajiannya, Habib Ali Zainal Abidin menukil salah satu Hadis Nabi shollallohu 'alaihi wasallam:

((إذا دخل النور القلب انفسح وانشرح.)) قالوا : فما علامة ذلك يا رسول الله؟ قال: ((الإنابة إلى دار الخلود، والتجافي عن دار الغرور ، والاستعداد للموت قبل نزوله.))

Artinya: "Jika cahaya telah merasuk hati seseorang niscaya hatinya akan merasa lega dan lapang." Para Sahabat bertanya: "Apakah tanda-tandanya wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Kembali ke negeri abadi (akhirat), menjauhkan diri dari tipu daya (dunia), dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian sebelum waktunya tiba." (HR At-Tirmidzi)

3 Tanda Hati yang Bercahaya

1. Menjauhkan Diri dari Tipu Daya Dunia
Seperti disebutkan Nabi dalam hadisnya yaitu tidak diperdaya oleh kemewahan dunia. Artinya, tidak menjadikan hidupnya mencari kemewahan dunia. Dia menjadikan dunia untuk urusan akhiratnya. 

2. Hatinya Cenderung kepada Akhirat
Tanda hati bercahaya kedua adalah hatinya cenderung kepada negeri akhirat. Artinya, setiap hendak berbuat sesuatu ia akan berpikir, apakah ada pahalanya di akhirat kelak. Jika berbuat sesuatu yang tidak baik, ia akan berpikir oh ini tidak baik, nanti saya diazab di akhirat. Hatinya cenderung berbuat kebaikan yang buahnya nanti dipetik di akhirat. 

3. Bersiap Sedia Sebelum Datangnya Kematian 
Tanda hati bercahaya yang ketiga adalah selalu siap sedia sebelum datangnya kematian. Artinya, ia tidak mau berbuat sesuatu yang kelak bakal ditanggungnya setelah kematian. Ia selalu siapkan wasiatnya setiap saat. Apabila kematian datang saat dia tertidur, wasiat telah ada. Orang yang meninggal dalam keadaan berwasiat maka ia meninggal dalam keadaan sunnah.

Baca Juga: Doa Nabi Muhammad Agar Hati Tetap Bercahaya 
Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta seseorang, tetapi Dia melihat hati dan amalan manusia. Inilah pentingnya menjaga hati agar tetap hidup dan bercahaya.

Ketika hati bercahaya, ia akan merasa lapang dan cenderung berbuat kebaikan. Seperti apa tanda hati bercahaya? Habib Ali Zainal Abidin Al-Hamid (pimpinan Majelis Ta'lim Daarul Murtadza Malaysia) menyebutkan ada tiga tanda hati bercahaya.

Baca Juga: Nasihat Habib Ali Zainal Abidin Agar Menjauhi Sifat Sombong 

Dalam satu kajiannya, Habib Ali Zainal Abidin menukil salah satu Hadis Nabi shollallohu 'alaihi wasallam:

((إذا دخل النور القلب انفسح وانشرح.)) قالوا : فما علامة ذلك يا رسول الله؟ قال: ((الإنابة إلى دار الخلود، والتجافي عن دار الغرور ، والاستعداد للموت قبل نزوله.))

Artinya: "Jika cahaya telah merasuk hati seseorang niscaya hatinya akan merasa lega dan lapang." Para Sahabat bertanya: "Apakah tanda-tandanya wahai Rasulullah?" Beliau menjawab: "Kembali ke negeri abadi (akhirat), menjauhkan diri dari tipu daya (dunia), dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian sebelum waktunya tiba." (HR At-Tirmidzi)

3 Tanda Hati yang Bercahaya

1. Menjauhkan Diri dari Tipu Daya Dunia
Seperti disebutkan Nabi dalam hadisnya yaitu tidak diperdaya oleh kemewahan dunia. Artinya, tidak menjadikan hidupnya mencari kemewahan dunia. Dia menjadikan dunia untuk urusan akhiratnya. 

2. Hatinya Cenderung kepada Akhirat
Tanda hati bercahaya kedua adalah hatinya cenderung kepada negeri akhirat. Artinya, setiap hendak berbuat sesuatu ia akan berpikir, apakah ada pahalanya di akhirat kelak. Jika berbuat sesuatu yang tidak baik, ia akan berpikir oh ini tidak baik, nanti saya diazab di akhirat. Hatinya cenderung berbuat kebaikan yang buahnya nanti dipetik di akhirat. 

3. Bersiap Sedia Sebelum Datangnya Kematian 
Tanda hati bercahaya yang ketiga adalah selalu siap sedia sebelum datangnya kematian. Artinya, ia tidak mau berbuat sesuatu yang kelak bakal ditanggungnya setelah kematian. Ia selalu siapkan wasiatnya setiap saat. Apabila kematian datang saat dia tertidur, wasiat telah ada. Orang yang meninggal dalam keadaan berwasiat maka ia meninggal dalam keadaan sunnah.

Baca Juga: Doa Nabi Muhammad Agar Hati Tetap Bercahaya 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar