Senin, 31 Oktober 2022

PERBEDAAN AL-QUR'AN DENGAN HADITS QUDSI

Hadits Qudsi dan Terjemahan


Perbedaan Al-Quran dengan Hadits Qudsi

Perbedaan Alquran dengan Hadits Qudsi

Ada beberapa perbedaan antara Alquran dengan hadits qudsi, dan yang terpenting adalah sebagai berikut.

1. Alquran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah saw. dengan lafal-Nya, dan dengan itu pula orang Arab ditantang, tetapi mereka tidak mampu membuat seperti Alquran itu, atau sepuluh surah yang serupa itu, bahkan satu surah sekalipun. Tantangan itu tetap berlaku, karena Alquran adalah mukjizat yang abadi hingga hari kiamat. Adapun hadits qudsi tidak untuk menantang dan tidak pula untuk mukjizat.

2. Alquran hanya dinisbatkan kepada Allah, sehingga dikatakan Allah Taala berfirman. Adapun hadits qudsi, seperti telah dijelaskan di atas, terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada Allah, sehingga nisbah hadits qudsi itu kepada Allah adalah nisbah dibuatkan. Maka dikatakan, Allah telah berfirman atau Allah berfirman. Dan, terkadang pula diriwayatkan dengan disandarkan kepada Rasulullah saw. tetapi nisbahnya adalah nisbah kabar, karena Nabi menyampaikan hadits itu dari Allah. Maka, dikatakan Rasulullah saw. mengatakan apa yang diriwayatkan dari Tuhannya.

3. Seluruh isi Alquran dinukil secara mutawatir, sehingga kepastiannya mutlak. Adapun hadits-hadits qudsi kebanyakan adalah kabar ahad, sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan. Adakalanya hadits itu sahih, hasan, dan kadang-kadang daif.

4. Alquran dari Allah, baik lafal maupun maknanya. Hadits qudsi maknanya dari Allah dan lafalnya dari Rasulullah saw. Hadits qudsi ialah wahyu dalam makna, tetapi bukan dalam lafal. Oleh sebab itu, menurut sebagian besar ahli hadits, diperbolehkan meriwayatkan hadits qudsi dengan maknanya saja.

5. Membaca Alquran merupakan ibadah, karena itu ia dibaca dalam salat. “Maka, bacalah apa yang mudah bagimu dalam Alquran itu.” (Al-Muzamil: 20).

Nilai ibadah membaca Alquran juga terdapat dalam hadits, “Barang siapa membaca satu huruf dari Alquran, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan, kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf. Tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf.” (HR Tirmizi dan Ibnu Mas’ud).

Adapun hadits qudsi tidak disuruh membacanya dalam salat. Allah memberikan pahala membaca hadits qudsi secara umum saja. Maka, membaca hadits qudsi tidak akan memperoleh pahala seperti yang disebutkan dalam hadits mengenai membaca Alquran bahwa pada setiap huruf mendapatkan sepuluh kebaikan.

Jumat, 28 Oktober 2022

cara manggilan

NCS BARAYA KULTUM

Apakah frekuensi ini sedang di pergunakan .... ? terima kasih kepada rekan-rekan keluarga besar Baraya kultum di sini saya 209 dengan operator bunda uni

Bekerja pada frekuensi 141.380 megaheist memanggil rekan-rekan anggota Baraya kultum khususnya ... yang sudah mempunyai nomor panggil atau yang belum. 

Di Manapun yang dapat menerima pancaran kami pada frekuensi ini, untuk srobit.

Selamat Pagi rekan-rekan hari ini Jum'at tgl 29 Oktober  2022 M.


Yang bertepatan 
tgl 3 Robiul Ahir 1444 H. 

Pukul 05.00 waktu Indonesia bagian barat. Baraya kultum dibuka.

Baiklah kini saatnya memanggil Rekan-rekan Baraya kultum. Cukup satu kali saja.

Kamis, 27 Oktober 2022

TAURING BANJARAN.


*Melepas kerinduan kopdar pengguna Radio prekwensi pada band Vhf maupun Uhf*
  
*Kami mewakili penghoby prekwensi akan mengadakan : Touring motor ke Villa Jeep Banjaran.*

*Dengan Thema " Bandung Bersahabat Bersatu Kuat"* 

*Hari Minggu, 6 November 2022*
*Tempat : Villa Jeep Banjaran* 

Ticket 25.000 /orang bayar masing-masing
Makanan bawa masing-masing 

Acara di mulai jam 8.30
Di awali 
SENAM
Outbound
Silaturahmi/kolaborasi antar pengguna prekwensi Bandung

Hiburan
Berenang dll

Kolaborasi, di ramaikan oleh oleh beberapa Pos prekwensi , Komunitas Pancar ulang Semar, Rajawali Dll


*Doorprize:*

*Bagi yang ikut touring villa JEEP*
*Gratis masuk Anggota SEMAR* *COMMUNICATION*

Pasilitas Pancar Ulang 
434.050 [ UHF ] Berijin Kominfo/ Balmon.

Radius pancaran Bandung - Cianjur - Garut.


Bagi yang Punya HT UHF/ 2 band


*Yang berminat*
*Silahkan isi list*

01. Ustadz Yachya Yusliha
02. Eeng Koswara
03. Wa Zurel
04. Dede Bbk Ciparay
05. Iwan bedug
06. Gledys
07. Apih Remek
08. Asep Abeng
09. Om Markos
10. Meta Cimahi
11. Iwan Hartiwan
12. Azis
13. Teh Oyan Padasuka
14. Pa Ana Pangalengan
15. Istri pak ana 
16. Bu Ayu 
17. Pak Robi
18. Oma ijah
19. Rahmat roky
20. Yaya Cangkuang
21. Abah Bangkong
22. Istri bah Bangkong
23. Yudi Cicahem
24. Atmo Padasuka
25. Ferry Majalaya
26. Rizyeu Majalaya
       (Ferry Majalaya)
27. Juragan empang
28. Neng Mega 
29. Adi atu
30. Ica
31. Dokter Tumin
32. Beni Pangalengan
31. Enoy
32. Nandung Kircon
33.

*Keterangan :*
Start jam : 07:00

*Saya menyediakan timbel Rp. 20.000,-*

1. Haji peri 1
2. Apih 2
3. Dedem 1
4. Bunda Bela 1
5. Wa Zurel 2
6. Azis 1
7. Pa Robin 2
8. Juragan 1
9. Dede 1
10. Nandung i

*KOPI DARI  SAYA Rp. 3.000,-*

*Ada 2 tikum*
1. Depan Carrefour kircon
2 Pertigaan Bojong soang - Dayeuh kolot

*BAWA HT*
Bisa di 
141.380 VHF 
434.050 UHF

Ketua
*Ustadz Yachya Yusliha*


Kolam Renang Villa Jeep Pasir Bungur
0821-7504-7888

Ini Alasan Mengapa Hari Jumat Diagungkan dalam Islam


Ini Alasan Mengapa Hari Jumat Diagungkan dalam Islam
Jumat merupakan hari raya bagi umat Islam dan disebut sebagai penghulu dari semua hari (Sayyaidul Ayyam). Ada banyak alasan yang menjadikan Jumat sangat istimewa dalam Islam. Foto/Ist
Mengapa Hari Jumat (الجُمُعَةِ) begitu diagungkan dalam Islam? Apa sebenarnya alasan yang menjadikan hari tersebut lebih istimewa dari hari lainnya. Yuk simak penjelasan berikut.

Dalam buku "Rahasia Dibalik Tujuh Nama Hari" karya Abi Nasrun Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamdany menerangkan, Allah memberikan keistimewaan kepada manusia dengan akal pikiran supaya mereka dapat mengambil hikmah di balik sebuah peristiwa. Begitu pula dengan tujuh nama hari. 

Semua tentu mengenal nama-nama hari dalam satu minggu, namun tidak semua orang tahu rahasia apa yang terdapat dalam tujuh nama nama hari tersebut.

Dalam Islam angka 7 (tujuh) adalah angka yang istimewa. Hal ini bukan tanpa alasan. Al-Qur'an menerangkan bahwa Allah menciptakan langit dengan tujuh lapis (tingkatan). (QS An-Naba' ayat 12)

Begitu juga Allah menciptakan tujuh lautan (samudera). (QS Luqman ayat 27). Allah juga menciptakan 7 tingkatan neraka. (Al-Hijr ayat 44). Allah juga menghiasi Al-Qur'an dengan 7 ayat yang diulang-ulang yang terdapat dalam Surat Al-Fatihah. 



Begitu juga dengan jumlah hari dalam seminggu ada 7 (tujuh). Dalam Islam, ketujuh hari ini dikenal dengan nama: 
1. Ahad (الأَحَدُ) Al-Ahad bermakna satu (Hari Pertama) 
2. Senin (الإثْنَيْنِ) Al-Itsnain bermakna dua (Hari Kedua)
3. Selasa (الثُّلَاثَاءُ) Al-Tsulasa bermkna tiga (Hari Ketiga)
4. Rabu (الأَرْبِعَاءُ) Al-Arbi'aa bermakna empat (Hari Keempat)
5. Kamis (الخَمِيْسُ) Al-Khomis bermakna lima (Hari Kelima)
6. Jumat (الجُمُعَةُ) Al-Jumu'ah bermakna beramai-ramai/berkumpul (Hari Keenam)
7. Sabtu (السَّبْتُ) As-Sabtu bermakna tujuh (Hari Ketujuh).

Dalam seminggu, Jumat adalah hari keenam. Namun Allah menjadikannya sebagai penghulu (raja) dari semua hari atau disebut Sayyidul Ayyam. 

Menurut Abi Nasrun Muhammad bin Abdurrahman Al-Hamdany, Allah memuliakan tujuh hari tersebut kepada tujuh Nabi pilihan-Nya. Misalnya, Allah memuliakan Nabi Musa 'alaihissalm (AS) dengan hari Sabtu. Allah memuliakan Nabi Isa dengan hari Ahad (Minggu). Allah memuliakan Nabi Daud dengan hari Senin. Allah memuliakan Nabi Sulaiman dengan hari Selasa. Allah memuliakan Nabi Ya'qub dengan hari Rabu. Allah memuliakan Nabi Adam dengan hari Kamis.

Dan Allah memuliakan Nabi Muhammad SAW dan umatnya dengan hari Jumat. Keistimewaan hari Jumat ini juga menjadi salah satu nama surat dalam Al-Qur'an yaitu Surat Jumu'ah, surat ke-62 terdiri dari 11 ayat. Surat ini menjadi dasar hukum pelaksanaan sholat Jumat bagi umat Islam. 

Kata Jumat sendiri diambil dari Bahasa Arab yang artinya beramai-ramai. Jumu'ahmemiliki akar sama dengan Jama' yang berarti banyak dan juga Jima' yang artinya bergabung. Jumat menjadi hari yang agung dalam Islam karena Allah Ta'ala mengagungkan hari tersebut.

Beberapa Dalil Kemuliaan Hari Jumat
Beberapa dalil yang menjadi alasan agungnya Hari Jumat. Imam Asy-Syafi'i dan Imam Ahmad meriwayatkan dari Sa'ad bin 'Ubadah: 

سَيِّدُ الْأَيَّامِ عِنْدَ اللهِ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَهُوَ أَعْظَمُ مِنْ يَوْمِ النَّحَرِ وَيَوْمُ الْفِطْرِ وَفِيْهِ خَمْسُ خِصَالٍ فِيْهِ خَلَقَ اللهُ آدَمَ وَفِيْهِ أُهْبِطَ مِنَ الْجَنَّةِ إِلَى الْأَرْضِ وَفِيْهِ تُوُفِّيَ وَفِيْهِ سَاعَةٌ لَا يَسْأَلُ الْعَبْدُ فِيْهَا اللهَ شَيْئًا إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ مَا لَمْ يَسْأَلْ إِثْمًا أَوْ قَطِيْعَةَ رَحِمٍ وَفِيْهِ تَقُوْمُ السَّاعَةُ وَمَا مِنْ مَلَكٍ مُقّرَّبٍ وَلَا سَمَاءٍ وَلَا أَرْضٍ وَلَا رِيْحٍ وَلَا جَبَلٍ وَلَا حَجَرٍ إِلَّا وَهُوَ مُشْفِقٌ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ 

Artinya: "Rajanya hari di sisi Allah adalah hari Jumat. Ia lebih agung daripada hari raya kurban dan hari Idul Fitri. Di dalam Jumat terdapat lima keutamaan. Pada hari Jumat Allah menciptakan Nabi Adam dan mengeluarkannya dari surga ke bumi. Pada hari Jumat pula Nabi Adam wafat. Di dalam hari Jumat terdapat waktu yang tiada seorang hamba meminta sesuatu di dalamnya kecuali Allah mengabulkan permintaannya, selama tidak meminta dosa atau memutus tali silaturahim. Hari kiamat juga terjadi di hari Jumat. Tiada Malaikat yang didekatkan di sisi Allah, langit, bumi, angin, gunung dan batu kecuali ia khawatir terjadinya kiamat saat hari Jumat."

Kemudian Syaikh Ihsan bin Dakhlan dalam Manahij al-Imdad menjelaskan sebagai berikut:

أَيْ يَخْلُقُ اللهُ تَعَالَى لَهَا إِدْرَاكًا لِمَا يَقَعُ فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ فَتَخَافُ...الى ان قال....وَالسِّرُّ فِيْ ذَلِكَ أَنَّ السَّاعَةَ كَمَا تَقَدَّمَ تَقُوْمُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ بَيْنَ الصُّبْحِ وَطُلُوْعِ الشَّمْسِ فَمَا مِنْ دَابَّةٍ اِلَّا وَهِيَ مُشْفِقَةٌ مِنْ قِيَامِهَا فِيْ صَبَاحِ هَذَا الْيَوْمِ فَإِذَا أَصْبَحْنَ حَمِدْنَ اللهَ تَعَالَى وَسَلَّمْنَ عَلَى بَعْضِهِنَّ وَقُلْنَ يَوْمٌ صَالِحٌ حَيْثُ لَمْ تَقُمْ فِيْهَا السَّاعَةُ 

Artinya: "Allah menciptakan kepada makhuk-makhluk tidak bernyawa ini pengetahuan tentang hal-hal yang terjadi pada hari Jumat tersebut. Rahasia dari kekhawatiran mereka adalah bahwa hari kiamat sebagaimana telah dijelaskan terjadi pada hari Jumat di antara waktu Subuh dan terbitnya matahari. Maka tidaklah binatang-binatang kecuali khawatir akan datangnya hari kiamat pada pagi hari Jumat ini. Saat pagi hari tiba, mereka memuji kepada Allah dan memberi ucapan selamat satu sama lain, mereka mengatakan; ini hari baik. Kiamat tidak terjadi pada pagi hari ini." (Manahij al-Imdad Syarh Irsyad al-'Ibad, juz.1, hal 286) 

Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi meriwayatkan satu Hadis dari Abdillah bin 'Amr bin al-'Ash:

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوْتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ 

Artinya: "Tiada seorang muslim yang mati di hari atau malam Jumat, kecuali Allah menjaganya dari fitnah kubur." 

Jumat menjadi hari raya bagi umat Islam yang dengannya Allah menghapus dosa-dosa umat Nabi Muhammad SAW. Beliau bersabda:

مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ ثُمَّ أَتَى الْجُمُعَةَ فَدَنَا وَاسْتَمَعَ وَأَنْصَتَ غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْجُمُعَةِ وَزِيَادَةُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ 

Artinya: "Barangsiapa berwudhu kemudian memperbaiki wudlunya, lantas berangkat Jumat, dekat dengan Imam dan mendengarkan khutbahnya, maka dosanya di antara hari tersebut dan Jumat berikutnya ditambah tiga hari diampuni." (HR Muslim)

Itulah sederet alasan mengapa Jumat sangat istimewa dan diagungkan dalam Islam. Karena itu muliakanlah hari ini dengan memperbanyak ibadah, maka Allah akan mencurahkan keberkahan dan rahmat-Nya.
(Ustadz Yachya Yusliha)

Selamat Datang Rabiul Akhir, Ini 7 Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam

Selamat Datang Rabiul Akhir, Ini 7 Peristiwa Penting dalam Sejarah Islam

Rabiul Akhir disebut juga Rabial-Tsani, bulan keempat dalam kalender Hijriyah. Bulan musim semi kedua ini disebut juga sebagai bulan peperangan dalam sejarah Islam. Foto/Ist
Hari ini kita memasuki bulan Rabiul Akhir 1444 Hijriyah bertepatan Kamis (27/10/2022). Rabiul Akhir disebut juga Rabi' al-Tsani (ربیع الثانی), bulan keempat dalam kalender Hijriyah terdiri 29 hari. 

Makna bulan ini mengikuti makna bulan sebelumnya Rabiul Awal (musim semi pertama). Maka Rabiul Akhir diartikan sebagai musim semi kedua atau menandai musim mekar-mekarnya bunga pada tumbuh-tumbuhan yang akhir. Penamaan itu tidak terlepas dari peristiwa musim Rabi' atau musim semi yang terjadi di Jazirah Arab.

Perbedaan kalender Masehi dengan Hijriyah terletak pada perhitungan yang dipakai. Kalender Masehi mengikuti peredaran matahari (Syamsiyah), sedangkan Hijriyah berdasarkan bulan (Qomariyah). Perhitungan waktu matahari dalam setahun berbeda 11 hari dengan perhitungan bulan Hijriyah.

Dalam sejarah, Rabiul Akhir disebut juga bulan peperangan, karena pada bulan itu banyak terjadi perang melibatkan kaum muslimin di masa Rasulullah dan para Sahabat. Berikut tujuh peristiwa penting di bulan Rabiul Akhir: 

1. Perang Buhran
Perang Buhran disebut juga invasi Buhran terjadi pada bulan Rabiul Akhir Tahun ke-3 Hijriyah (624 Masehi). Perang ini dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad SAW di Buhran atau Bahran. Buhran sebuah wilayah yang terletak di Hijaz antara Madinah dan Mekkah. Nabi membawa 300 orang pasukannya. Dalam perang ini tidak terjadi adu kekuatan militer. Perang ini juga disebut Ghazwah al-Fur dan Ghazwah Bani Sulaim. Disebutkan, Nabi Muhammad SAW meninggalkan Madinah selama 10 atau 11 hari untuk memimpin perang ini. 



2. Perang Ghamar (Ekspedisi Ukkasyah)
Rasulullah SAW mengutus Ukkasyah dalam sebuah ekspedisi ke wilayah Ghamar, sumber air milik Bani Asad pada pada Tahun 6 Hijriyah bulan Rabiul Awal atau Rabiul Akhir. Ukkasyah berangkat membawa 40 pasukan muslim. Setibanya di Ghamar, para penduduknya melarikan diri. 

3. Penaklukan Kabilah Bani Sulaim 
Rasululah SAW mengirim sahabat Zaid bin Haritsah memimpin pasukan muslimin untuk menalukkan kabilah Bani Sulaim. Mereka menemukan perkampungan kabilah Bani Sulaim setelah mendapat petunjuk dari seorang perempuan. 
Ekspedisi Zaid ini terjadi pada Rabiul Akhir Tahun ke-6 Hijriyah. Jumum (Jamum) adalah sumber air milik Bani Sulaim yang terletak di Mar Zhohron. Rasulullah SAW pernah singgah di Jumum (Mar Zhohron) ketika hendak menaklukkan Kota Makkah pada Tahun 8 Hijriyah bersama 10 ribu muslimin. Di sini pula Abu Sofyan bin Harb menyatakan diri masuk Islam. Lokasi sekarang sekitar 18 Km dari Masjid Tan im, masjid yang dijadikan miqat untuk niat umrah di Mekkah.

4. Pengutusan Khalid bin Walid ke Bani Al-Harits
Peristiwa penting lainnya yaitu diutusnya Khalid bin Walid oleh Rasulullah SAW kepada Bani al-Harits ibn Ka'b. Khalid diutus dalam misi penaklukan Bani Harits. Bani Harits sendiri merupakan salah satu suku Quraisy yang menetap di wilayah pinggiran Kota Mekkah. Rasulullah memerintahkan Khalid menyerukan Islam dulu selama tiga hari sebelum memerangi mereka. Berkat perjuangan Khalid, mereka masuk Islam. Peristiwa itu berlangsung pada bulan Rabiul Akhir Tahun 10 Hijriyah.

5. Penaklukan Damsyik (Damaskus) 
Peristiwa lain bulan Rabiul Akhir yaitu penaklukan Damsyik (Damaskus) pada Tahun 14 Hijriyah (635 M). Pengepungan ini berlangsung selama 70 hari dipimpin Ubaidah Bin Jarrah dan Khalid bin Walid. Perang yang terjadi di masa kepemimpinan Khalifah Abu Bakar As-Siddiq berhasil direbut kaum muslim.

6. Terjadinya Perang Jamal
Pada bulan Rabiul Akhir juga terjadi peristiwa kelam yang dikenal dengan Perang Jamal, yaitu perang yang melibatkan pasukan Sayyidah Aisyah radhiyallahu 'anha melawan pasukan Khalifah Ali bin Abi Thalib. Perang ini terjadi di Basra Irak Tahun 656 M dan disebut sebagai tahun fitnah. 

Perang ini terjadi setelah banyaknya fitnah yang menimpa keduanya. Ummul Mukminin Aisyah terseret dalam konflik peperangan dengan pasukan Khalifah Ali bin Abi Talib (sepupu dan menantu dari Nabi Muhammad SAW). Dinamakan Perang Jamal karena dalam pertempuran ini Sayyiah Aisyah bertempur dengan menunggang unta yang dalam Bahasa Arab disebut Jamal. Perang saudara ini dikenal sebagai tragedi kelam dalam sejarah Islam yang terjadi akibat ulah provokator.

7. Wafatnya Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Peristiwa penting lainnya di bulan ini adalah wafatnya ulama besar pemimpin para Wali, Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani. Beliau wafat pada hari Sabtu bakda Magrib, pada tanggal 11 Rabiul Akhir di Babul Azaj Baghdad Tahun 561 H (1166 M), pada usia 91 tahun. Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani lahir pada bulan Ramadhan Tahun 470 Hijriyah di Jilan Persia. Beliau dikenal sebagai ulama ahli fiqih dan memiliki kedalaman ilmu makrifat. Dikaruniai banyak keutamaan dan karomah sehingga para wali, ulama, syaikh dan ahli zuhud menaruh hormat kepadanya.

Tentang Turunnya Surat Al-Hasyr 
Mengenai turunnya Surat Al-Hasyr yang banyak disebut terjadi pada Rabiul Akhir terdapat khilafiyah. Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas bahwa Surat Al-Anfal turun pada waktu perang Badar, sedangkan Surat Al-Hasyr turun pada waktu Perang Bani Nadhir.

Imam Al-Hakim mengetengahkan dari Sayyidah 'Aisyah bahwa peristiwa ini terjadi kira-kira enam bulan setelah Perang Badar. Yaitu, segolongan kaum Yahudi Bani Nadhir yang bertempat tinggal dan berkebun kurma di wilayah Kota Madinah dikepung oleh Rasulullah SAW. Mereka diusir keluar Madinah dan hanya dibolehkan membawa harta kekayaan sekadarnya yang terpikul oleh unta mereka. Merekapun tidak dibenarkan membawa senjata. Surat Al-Hasyr ayat 1-5 turun berkenaan dengan peristiwa tersebut.

Rasulullah SAW memutuskan untuk mengusir Bani Nadhir dari Kota Madinah. Para Ulama ahli sirah berbeda pendapat tentang kapan perang Bani Nadhir berkecamuk. Az-Zuhri rahimahullah menganggap perang ini terjadi enam bulan pascaperang Badar Kubra. Ini berarti peperangan ini terjadi sebelum perang Uhud. Ulama lain berpendapat bahwa perang ini terjadi setelah perang Uhud tepatnya bulan Rabiul Awal, Tahun ke-4 Hijriyah.
(Ustadz Yachya Yusliha)

Rabu, 26 Oktober 2022

anak sebagai investasi Duni akhirat

Setiap orang tentu mendambakan hadirnya seorang anak, baik itu laki-laki ataupun perempuan.

 Kehadirannya menjadi penyempurna sebuah kehidupan rumah tangga sehingga belum lengkap rasanya sebuah keluarga jika belum mempunyai anak. 

Kehadirannya menjadi qurrata ayun, penyejuk mata bagi kedua orang tuanya.

Begitu berharganya keberadaan anak, sehingga setiap orang tua akan melakukan apa saja untuk kebahagiaan dan kesuksesan anak.

Seringkali orang tua kerja keras banting tulang; kepala menjadi kaki, kaki menjadi kepala. 

Berpeluh, memeras keringat untuk anak yang dicintai dan diharapkan akan menjadi kebanggaan orang tuanya kelak. 

Maka, dalam hal ini Allah telah memperingatkan kepada hamba-Nya untuk menjaga dan mempersiapkan sebaik-baiknya anak mereka sebagai generasi penerus yang kuat, kokoh, tidak lemah. 

Hal ini sebagaimana tercantum dalam Q.S. Annisa ayat 9: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.”

Ayat ini berisi peringatan bagi para orang tua untuk sebisa mungkin menyiapkan anak-anak mereka sebagai generasi penerus yang kuat, tidak lemah dan takut. 

Hal ini tidak hanya menyangkut masalah materil, tetapi juga immateril berupa akhlak, kecerdasan, dan berbagai macam keahlian dan keterampilan lainnya.

Pertanyaannya adalah mengapa anak itu begitu penting dan berarti bagi orang tua? Dalam hal ini, kita bisa pahami bahwa anak adalah merupakan investasi bagi orang tua baik di dunia maupun di akhirat.

Rasulullah SAW bersabda: “Apabila seorang manusia meninggal maka putuslah amalnya, kecuali tiga hal: sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat sesudahnya atau anak yang shalih yang mendo’akannya” (HR. Muslim).

Anak shalih yang mendoakan kedua orangtuanya menjadi garansi (jaminan) tidak terputusnya pahala orang tua meskipun mereka sudah meninggal dunia. 

Maka, orang tua mana yang tidak menginginkan investasi jangka panjang akhirat seperti ini dengan memiliki anak yang shalih? 

Mungkin hanya orangtua yang tidak memiliki kesadaran akallah yang tidak menginginkannya. 

Sedangkan, untuk investasi dunia, sudah jelaslah seorang anak yang shalih akan berterima kasih dan berbakti kepada kedua orangtuanya dengan segala macam cara. 

Ia tidak akan berbuat durhaka dan menyakiti kedua orangtuanya.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh orangtua dalam rangka menyiapkan anak sebagai investasi dunia akhirat ini antara lain:pertama, mendidik anak sejak dalam kandungan. 

Meski masih berada dalam kandungan, orangtua sudah bisa memulai pendidikan untuk buah hatinya. 

Justru di saat inilah, sejak janin berusia 4 bulan, sel-sel otaknya terbentuk, dan dilanjutkan dengan tersambungnya hubungan antarsel otak. 

Karena itu, memberinya asupan nutrisi yang cukup dan beragam stimulasi akan dapat menunjang perkembangan otaknya dengan optimal. 

Stimulasi tersebut antara lain, memberinya sentuhan kasih sayang, mengajaknya mengobrol, memperdengarkan lantunan ayat-ayat Al-Qur’an, memperkenalkannya dengan kata-kata baik, membacakan cerita, dan sebagainya. 

Semua stimulasi ini dapat dirasakan oleh janin seiring dengan perkembangan fungsi organnya.

 Yang kedua, menanamkan dasar-dasar agama. 

Jangan lewatkan waktu untuk menanamkan nilai-nilai agama kepada anak sejak dini. 

Hal ini penting, sebab akan menjadi fondasi bagi kesuksesan hidup anak selaku hamba Allah. 

Kokohkan akidah anak agar ia dapat meniti di jalan yang lurus dengan selamat. 

Luqman pernah menasihati anaknya, sebagaimana terekam dalam surat Luqman [31]: 13, “Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah. 

Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”Kemudian, ajari cara beribadah yang benar, sehingga anak akan terbiasa melakukannya ketika memasuki usia wajib shalat. 

Begitu pula dengan akhlak, tanamkan akhlak yang baik (husnul khuluq) kepada anak seperti yang dicontohkan Rasulullah agar ia tumbuh menjadi anak yang shalih dan berakhlak mulia.

Seiring tumbuhnya harapan agar sang anak menjadi anak yang shalih, sudah semestinya orangtua menunjukkan bahwa dirinya juga shalih dan dekat kepada Allah. 

Jika ayah menyuruh anak shalat, misalnya, perlihatkan dulu bahwa ayah tak pernah meninggalkan shalat.

Ajak anak untuk shalat berjamaah, meskipun ia belum mampu melakukan gerakan shalat dengan baik. 

Pun saat mengajarkan sedekah atau ibadah lainnya, akan lebih mengena bagi anak apabila ia melihat orangtuanya melakukan hal tersebut.

Selanjutnya yang ketiga adalah membiasakan melakukan kegiatan bermanfaat. 

Seperti halnya kertas kosong, hidup anak perlu diisi dan diarahkan dengan kegiatan yang bermanfaat, baik dalam hal ibadah, belajar, bermain, ataupun lainnya. 

Susun kegiatan yang bisa dilakukan untuk anak mulai dari pagi hingga ia tidur, dan upayakan agar anak disiplin menjalaninya. 

Misalnya, membiasakan anak untuk shalat Subuh berjamaah di masjid bersama ayah, mengaji Al-Qur’an dan latihan hafalan tiap habis shalat, menonton TV atau melihat layar perangkat digital apa pun hanya dua jam sehari, serta orangtua punya jadwal rutin untuk membacakan anak cerita atau kisah-kisah para nabi.

Usahakan pula untuk memperdengarkan murattal agar telinga anak terbiasa dengan ayat-ayat Al-Qur’an. 

Dan yang terakhir, mengajarkan investasi dan kemandirian ekonomi. Sedari kecil anak sudah bisa diajari untuk berinvestasi. 

Namun, menurut Ahmad Gozali (perencana keuangan), bukan untuk menyiapkan dana pendidikan si anak.

 “Belajar investasi bagi anak tujuannya adalah untuk menumbuhkan kebiasaan menabung secara rutin.

Urusan hasil, tidak terlalu penting,” jelasnya. 

Bagaimana caranya? Untuk anak SD, bisa dimulai dengan menyisihkan uang jajan. 

Ajari dia untuk menabung dulu sebelum jajan, jangan terbalik, jajan dulu baru uang yang sisa ditabung.Pada usia SMP dan SMA, anak sudah bisa mulai dikenalkan dengan bank. 

Tabungannya mungkin masih sedikit, tapi dengan menempatkan di bank maka anak menjadi terbiasa dengan pelayanan dan produk lainnya di bank.Di usia ini pula, kata Gozali, anak sudah bisa diajari untuk “mencari uang”, tentu disesuaikan dengan kapasitasnya. 

Minimal, anak sudah bisa memahami bahwa uang tidak tumbuh di pohon, tapi harus diusahakan. Dia melihat bagaimana orangtuanya berusaha untuk mendapatkan uang, sehingga ia juga bisa mulai mencoba. 

Entah itu dengan bekerja musiman, membantu orangtua di saat liburan, atau berjualan kecil-kecilan. “Targetnya bukan jumlah penghasilan yang diperoleh, tapi pemahaman anak tentang sumber penghasilan, korelasi antara usaha dan hasil.” Wallahu ‘alamu bishowab.

Khutbah Jumat: Sumpah Pemuda dan Pengutamaan Persatuan di atas Segalanya


Khutbah Jumat: Sumpah Pemuda dan Pengutamaan Persatuan di atas Segalanya

Naskah khutbah Jumat kali ini mengajak kepada khalayak untuk mengutamakan persatuan di atas segala perbedaan. Dengan ini, diharapkan kita semua mampu bersatu demi kepentingan bersama, tidak mengutamakan kepentingan golongan dan pribadi.


Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)


Khutbah I

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الْاَحَدِ الصَّمَدِ الَّذِيْ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ الَّذِيْ أَمَرَنَا بِالْإِتِّحَادِ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ دَعَانَا بِحُبِّ الْبِلَادِ. الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ أَرْسَلَ لِلْعَالَمِيْنَ اِلَى يَوْمِ الْمَعَادِ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَاأَيُّهَا الْمُؤْمِنُوْنَ, اِتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ. أَعُوْذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌۙ


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt,

Segala puji merupakan milik Allah swt, Tuhan semesta alam. Segala anugerah yang telah kita nikmati sampai detik ini, tidak lain adalah pemberian dari-Nya. Khususnya, nikmat iman, nikmat Islam, juga nikmat sehat wal afiat. Dengan kenikmatan-kenikmatan itu, sudah sepatutnya kita datang dan bertemu pada siang hari ini dalam rangka menunaikan ibadah kepada-Nya. Tidak lain, inilah bentuk syukur kita atas semua hal itu.


Selanjutnya, khatib mengajak kita semua untuk senantiasa bershalawat kepada Nabi Muhammad, Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammad. Semoga shalawat kita juga dapat mengalir kepada keluarganya, sahabatnya, tabi’in, dan juga kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya rabbal alamin.


Allah swt memerintahkan kita untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada-Nya dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya melalui ibadah-ibadah, melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya.


Sebagai bagian dari peningkatan takwa itu, kita perlu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Sebab, waktu merupakan hal paling berharga. Sekali berlalu, waktu tidak akan pernah kembali dan terulang. Waktu tidak dapat dibeli. 24 jam dalam sehari, 60 menit dalam satu jam, dan seterusnya tidak dapat berubah, bertambah atau berkurang.


Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah swt.

Kita memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-94 tahun, 28 Oktober 1928 – 28 Oktober 2022. Sumpah pemuda yang dirumuskan di Jakarta menandai kebangkitan para kaula muda menuju satu cita-cita bersama, yakni merdeka. Tak aneh, 17 tahun selepas itu dideklarasikan, bangsa kita bisa memproklamasikan diri sebagai entitas bangsa dan negara yang merdeka.


Sebagaimana diketahui bersama, kaula muda saat itu bersumpah tiga hal, yakni (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia; (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


Meskipun belum ada pembicaraan mengenai bentuk kenegaraan, bangsa kita saat itu telah bersepakat memberi nama Indonesia untuk negara yang kelak berdiri nanti.


Bukan hanya itu, kesepakatan lain yang diusung bersama adalah bahasa persatuan dan kebangsaan. Kita tentu hafal betul, bahwa negara kita terdiri dari ratusan suku dengan ratusan bahasa daerah yang digunakan dalam lingkup lokal wilayah tertentu.


Dengan adanya kesepakatan mengenai satu kebangsaan dan bahasa persatuan tanpa menafikan entitas suku dan bahasa daerah masing-masing, Indonesia lekas terbangun dan merdeka.


Hadirin, Jamaah Jumat yang berbahagia

Ada satu kata kunci dalam Sumpah Pemuda yang dideklarasikan para pendahulu kita itu sehingga manfaatnya dapat kita rasakan hingga saat ini, berupa kemerdekaan negara, bebas dari belenggu penjajahan. Apa kata kunci tersebut? Tiada lain adalah persatuan.


Dalam hal ini, Allah swt. telah mengingatkan kita untuk senantiasa bersatu dan jangan menjadi terpecah belah. Peringatan itu difirmankan dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 105.


وَلَا تَكُوْنُوْا كَالَّذِيْنَ تَفَرَّقُوْا وَاخْتَلَفُوْا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْبَيِّنٰتُۗ وَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيْمٌۙ


Artinya: “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih setelah sampai kepada mereka keterangan yang jelas. Dan mereka itulah orang-orang yang mendapat azab yang berat.” (Q.S. Ali Imran: 105)


Allah swt secara jelas melarang kita untuk menjadi pecah belah. Bila kita lihat secara bahasa, pada kalimat tersebut, Allah swt menggunakan laa nahi, yang berarti larangan. Dalam satu kaidah disebutkan, bahwa larangan secara asalnya dihukumi haram. Artinya, jika kita melakukan tindakan yang membuat perpecahan, maka kita berdosa.


Dalam pemahaman terbalik (mafhum mukhalafah)nya, kita diperintahkan untuk bersatu. Persatuan dapat mengokohkan persaudaraan. Betapapun kuatnya, jika persatuan tidak dipegang dengan baik oleh masing-masing individunya, tentu akan bangunan kelompok atau golongan akan mudah runtuh diterpa beragam hal.


Oleh karena itu, mari kita bersama-sama memperkuat persatuan kita. Sebab, Rasulullah saw juga menjunjung persatuan untuk menjaga keamanan dan kenyamanan dalam menjalani kehidupan di Kota Madinah. Hal tersebut tertuang dalam sebuah Piagam Madinah. Dalam piagam tersebut, berbagai suku dengan latar belakang agama yang berbeda menandatangani kesepakatan damai, bersatu untuk tidak saling menyakiti satu sama lain.


Hal ini sejalan dengan sebuah hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini.


عَنِ النُّعْمَانِ بْنِ بَشِير قَالَ: قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «تَرَى المُؤْمِنِينَ فِي تَرَاحُمِهِمْ وَتَوادِّهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ كَمَثَلِ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى عضْوًا تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ جَسَدِهِ بِالسَّهَرِ والحُمَّى». رواه مسلم


Artinya: Dari An-Nu’man bin Basyir, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Kamu melihat orang-orang mukmin di dalam saling berkasih sayang, mencintai, dan bersimpatnya seperti tubuh. Jika (sebagian) anggotanya sakit, maka sebagian tubuh lainnya akan tertatih-tatih (ikut merasakannya) sebab tidak bisa tidur dan demam.” (HR. Muslim).


Semoga kita semua diberikan kekuatan untuk dapat menjaga persatuan dan kesatuan di negeri kita tercinta ini. Dengan begitu, semoga kita semua dapat menjalani kehidupan ini dengan lebih aman, nyaman, dan damai.


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ


Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللّٰهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ.


أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.


اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ.


عِبَادَ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ


Ustadz Yachya Yusliha 

Jumat, 21 Oktober 2022

Kedinginan dan Tersesat di Gunung Guntur Garut, 5 Pemuda Minta Dievakuasi

Kedinginan dan Tersesat di Gunung Guntur Garut, 5 Pemuda Minta Dievakuasi
Pemandangan alam dengan latar Gunung Guntur di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
A A A
GARUT - Lima pemuda tersesat di kawasan Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (21/10/2022) malam. Mereka meminta dievakuasi karena menderita kedinginan akibat diguyur hujan sejak siang. 

Analis SAR Basarnas Kantor SAR Bandung, Joshua Banjarnahor menjelaskan kelima pemuda ini tersesat saat sedang mendaki salah satu gunung api di Garut tersebut. Ia mengatakan informasi lima pendaki yang tersesat ini berawal dari laporan salah seorang pendaki melalui aplikasi perpesanan. 

"Kami menerima laporan sekitar pukul 20.25 WIB yang isinya meminta evakuasi darat karena sedang terjebak di kawasan hutan Gunung Guntur," kata Joshua Banjarnahor. 



Baca juga: Alami Gangguan Ginjal Akut Misterius, 15 Anak di Jabar Meninggal Dunia 

Kepada pihaknya, pelapor tersebut menyebut bahwa bukan hanya dirinya saja yang terjebak, namun total ada lima orang pendaki. Mereka mengaku mulai melakukan pendakian di Gunung Guntur sejak pukul 13.30 WIB dari kawasan Tanjung.

"Untuk data pendaki yang tersesat di kawasan Gunung Guntur itu, salah satunya adalah atas nama Hilmi, warga Kecamatan Cisurupan, Garut. Yang lainnya belum terkonfirmasi," sebutnya.

Atas laporan itu, Joshua mengaku langsung berkoordinasi dengan relawan dan potensi SAR di Garut untuk membantu mengevakuasi kelima pendaki tersebut. Para pendaki, lanjutnya, berupaya bertahan di kawasan hutan sambil menunggu dievakuasi oleh tim SAR.

Sementara itu, Kapolsek Tarogong Kale, Ipda Budiman, mengatakan sudah mengetahui adanya informasi pendaki yang diduga tersesat di wilayahnya. "Ini kami sedang berada di basecamp untuk mengkoordinasikan terkait evakuasi dan lainnya," kata Ipda Budiman. 

Dari informasi sementara yang diterimanya, lima orang pemuda yang terjebak ini adalah Husni, Angga, Mikdar, Raihan, dan Jilmi. Mereka terjebak karena diduga salah belok saat melintasi pos pertama gunung Guntur.

"Informasi terakhir, mereka bertahan di dalam tenda karena di kawasan Gunung Guntur masih diguyur hujan," ucapnya.
(Ustadz Yachya Yusliha)