Minggu, 16 Oktober 2022

Ujian Buat Umar bin Khattab, Ali bin Abu Thalib yang Menjawab


Ujian Buat Umar bin Khattab, Ali bin Abu Thalib yang Menjawab
Ilustrasi/Ist
DI kala Umar bin Khattab memangku jabatan sebagai Amirul Mukminin, pernah datang kepadanya beberapa orang pendeta Yahudi . "Hai Khalifah Umar, anda adalah pemegang kekuasaan sesudah Muhammad dan sahabatnya, Abu Bakar ," ujar mereka kepada Khalifah.

"Ya. Apa tujuan kalian datang kepada kami?" tanya Umar.

"Kami hendak menanyakan beberapa masalah penting kepada anda. Jika anda dapat memberi jawaban kepada kami, barulah kami mau mengerti bahwa Islam merupakan agama yang benar dan Muhammad benar-benar seorang Nabi. Sebaliknya, jika anda tidak dapat memberi jawaban, berarti bahwa agama Islam itu bathil dan Muhammad bukan seorang Nabi." 

"Silahkan bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan," sahut Khalifah Umar.

Baca jugaGara-gara Terlalu Ganteng, Lelaki Ini Digunduli Khalifah Umar bin Khattab 



Pendeta-pendeta itu pun, memulai pertanyaan-pertanyaannya: "Jelaskan kepada kami tentang induk kunci (gembok) mengancing langit, apakah itu?" 

"Terangkan kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang berjalan bersama penghuninya, apakah itu? 

Tunjukkan kepada kami tentang suatu makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi ia bukan manusia dan bukan jin! 

Terangkan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang dapat berjalan di permukaan bumi, tetapi makhluk-makhluk itu tidak dilahirkan dari kandungan ibu atau atau induknya! 

Beritahukan kepada kami apa yang dikatakan oleh burung puyuh di saat ia sedang berkicau! 

Apakah yang dikatakan oleh ayam jantan di kala ia sedang berkokok! 

Apakah yang dikatakan oleh kuda di saat ia sedang meringkik? 

Apakah yang dikatakan oleh katak di waktu ia sedang bersuara? 

Apakah yang dikatakan oleh keledai di saat ia sedang meringkik? 

Apakah yang dikatakan oleh burung pipit pada waktu ia sedang berkicau?" 

Baca jugaBidadari Hitam Manis untuk Umar Bin Khattab 

Khalifah Umar menundukkan kepala untuk berpikir sejenak, kemudian berkata: "Bagi Umar, jika ia menjawab 'tidak tahu' atas pertanyaan-pertanyaan yang memang tidak diketahui jawabannya, itu bukan suatu hal yang memalukan!'' 

Mendengar jawaban Khalifah Umar seperti itu, pendeta-pendeta Yahudi yang bertanya berdiri melonjak-lonjak kegirangan, sambil berkata: "Sekarang kami bersaksi bahwa Muhammad memang bukan seorang Nabi, dan agama Islam itu adalah bathil!" 

Salman Al-Farisi yang saat itu hadir, segera bangkit dan berkata kepada pendeta-pendeta Yahudi itu: "Kalian tunggu sebentar!" 

Ia cepat-cepat pergi ke rumah Ali bin Abi Thalib. Setelah bertemu, Salman berkata: "Ya Abal Hasan, selamatkanlah agama Islam!"

Ali bin Abu Thalib bingung, lalu bertanya: "Mengapa?" 

Salman kemudian menceritakan apa yang sedang dihadapi oleh Khalifah Umar bin Khattab. 

Imam Ali segera saja berangkat menuju ke rumah Khalifah Umar, berjalan lenggang memakai burdah (selembar kain penutup punggung atau leher) peninggalan Rasulullah SAW. 

Ketika Umar melihat Ali bin Abi Thalib datang, ia bangun dari tempat duduk lalu buru-buru memeluknya, sambil berkata: "Ya Abal Hasan, tiap ada kesulitan besar, engkau selalu kupanggil!"

Setelah berhadap-hadapan dengan para pendeta yang sedang menunggu-nunggu jawaban itu, Ali bin Abi Thalib berkata: "Silakan kalian bertanya tentang apa saja yang kalian inginkan. Rasulullah SAW sudah mengajarku seribu macam ilmu, dan tiap jenis dari ilmu-ilmu itu mempunyai seribu macam cabang ilmu!"

Baca jugaIni Pesan Khusus Ali bin Abu Thalib Kepada Petugas Pemungut Pajak dan Zakat 

Pendeta-pendeta Yahudi itu lalu mengulangi pertanyaan-pertanyaan mereka. Sebelum menjawab, Ali bin Abi Thalib berkata: "Aku ingin mengajukan suatu syarat kepada kalian, yaitu jika ternyata aku nanti sudah menjawab pertanyaan-pertanyaan kalian sesuai dengan yang ada di dalam Taurat, kalian supaya bersedia memeluk agama kami dan beriman!" 

"Ya baik!" jawab mereka. 

"Sekarang tanyakanlah satu demi satu," kata Ali bin Abi Thalib. 

Mereka mulai bertanya: "Apakah induk kunci (gembok) yang mengancing pintu-pintu langit?" 

"Induk kunci itu," jawab Ali bin Abi Thalib, "ialah syirik kepada Allah. Sebab semua hamba Allah, baik pria maupun wanita, jika ia bersyirik kepada Allah, amalnya tidak akan dapat naik sampai ke hadhirat Allah!"

Para pendeta Yahudi bertanya lagi: "Anak kunci apakah yang dapat membuka pintu-pintu langit?"

Ali bin Abi Thalib menjawab: "Anak kunci itu ialah kesaksian (syahadat) bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah!" 

Para pendeta Yahudi itu saling pandang di antara mereka, sambil berkata: "Orang itu benar juga!" 

Mereka bertanya lebih lanjut: "Terangkanlah kepada kami tentang adanya sebuah kuburan yang dapat berjalan bersama penghuninya!" 

Baca jugaKisah Selimut Kumal dan Kesederhaaan Ali Bin Abu Thalib 

"Kuburan itu ialah ikan hiu yang menelan Nabi Yunus putera Matta," jawab Ali bin Abi Thalib. "Nabi Yunus AS dibawa keliling ketujuh samudera!"

Pendeta-pendeta itu meneruskan pertanyaannya lagi: "Jelaskan kepada kami tentang makhluk yang dapat memberi peringatan kepada bangsanya, tetapi makhluk itu bukan manusia dan bukan jin!"

Ali bin Abi Thalib menjawab: "Makhluk itu ialah semut Nabi Sulaiman putera Nabi Dawud AS. Semut itu berkata kepada kaumnya: "Hai para semut, masuklah ke dalam tempat kediaman kalian, agar tidak diinjak-injak oleh Sulaiman dan pasukan-nya dalam keadaan mereka tidak sadar!" 

Para pendeta Yahudi itu meneruskan pertanyaannya: "Beritahukan kepada kami tentang lima jenis makhluk yang berjalan di atas permukaan bumi, tetapi tidak satu pun di antara makhluk makhluk itu yang dilahirkan dari kandungan ibunya atau induknya!"

Ali bin Abi Thalib menjawab: "Lima makhluk itu ialah, pertama, Adam. Kedua, Hawa. Ketiga, Unta Nabi Shaleh. Keempat, Domba Nabi Ibrahim. Kelima, Tongkat Nabi Musa (yang menjelma menjadi seekor ular)."

Dua di antara tiga orang pendeta Yahudi itu setelah mendengar jawaban-jawaban serta 
penjelasan yang diberikan oleh Imam Ali RA lalu mengatakan: "Kami bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul Allah!" (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar