Senin, 31 Oktober 2022

PERBEDAAN AL-QUR'AN DENGAN HADITS QUDSI

Hadits Qudsi dan Terjemahan


Perbedaan Al-Quran dengan Hadits Qudsi

Perbedaan Alquran dengan Hadits Qudsi

Ada beberapa perbedaan antara Alquran dengan hadits qudsi, dan yang terpenting adalah sebagai berikut.

1. Alquran adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah saw. dengan lafal-Nya, dan dengan itu pula orang Arab ditantang, tetapi mereka tidak mampu membuat seperti Alquran itu, atau sepuluh surah yang serupa itu, bahkan satu surah sekalipun. Tantangan itu tetap berlaku, karena Alquran adalah mukjizat yang abadi hingga hari kiamat. Adapun hadits qudsi tidak untuk menantang dan tidak pula untuk mukjizat.

2. Alquran hanya dinisbatkan kepada Allah, sehingga dikatakan Allah Taala berfirman. Adapun hadits qudsi, seperti telah dijelaskan di atas, terkadang diriwayatkan dengan disandarkan kepada Allah, sehingga nisbah hadits qudsi itu kepada Allah adalah nisbah dibuatkan. Maka dikatakan, Allah telah berfirman atau Allah berfirman. Dan, terkadang pula diriwayatkan dengan disandarkan kepada Rasulullah saw. tetapi nisbahnya adalah nisbah kabar, karena Nabi menyampaikan hadits itu dari Allah. Maka, dikatakan Rasulullah saw. mengatakan apa yang diriwayatkan dari Tuhannya.

3. Seluruh isi Alquran dinukil secara mutawatir, sehingga kepastiannya mutlak. Adapun hadits-hadits qudsi kebanyakan adalah kabar ahad, sehingga kepastiannya masih merupakan dugaan. Adakalanya hadits itu sahih, hasan, dan kadang-kadang daif.

4. Alquran dari Allah, baik lafal maupun maknanya. Hadits qudsi maknanya dari Allah dan lafalnya dari Rasulullah saw. Hadits qudsi ialah wahyu dalam makna, tetapi bukan dalam lafal. Oleh sebab itu, menurut sebagian besar ahli hadits, diperbolehkan meriwayatkan hadits qudsi dengan maknanya saja.

5. Membaca Alquran merupakan ibadah, karena itu ia dibaca dalam salat. “Maka, bacalah apa yang mudah bagimu dalam Alquran itu.” (Al-Muzamil: 20).

Nilai ibadah membaca Alquran juga terdapat dalam hadits, “Barang siapa membaca satu huruf dari Alquran, dia akan memperoleh satu kebaikan. Dan, kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan alif laam miim itu satu huruf. Tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan miim satu huruf.” (HR Tirmizi dan Ibnu Mas’ud).

Adapun hadits qudsi tidak disuruh membacanya dalam salat. Allah memberikan pahala membaca hadits qudsi secara umum saja. Maka, membaca hadits qudsi tidak akan memperoleh pahala seperti yang disebutkan dalam hadits mengenai membaca Alquran bahwa pada setiap huruf mendapatkan sepuluh kebaikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar