Jumat, 18 November 2022

MAKNA DAN TRADISI PROSESI KHATAM AL-QURAN

Penelitian ini berusaha mengungkapkan  tradisi dan makna pada prosesi khatam Al-Qur’an, dalam penyebaran agama Islam tidak lepas dari akulturasi budaya seperti halnya prosesi khatam Al-Qur'an yang pada prosesnya berbeda di setiap daerahnya, penelitian ini telah dilakukan oleh para Ilmuwan.


merupakan tataran sunda tepatnya di sahabat kultum dan Baraya kultum  MARI BERIMAN dalam pelaksanaan prosesi (upacara) khatam Al-Qur’an baik tahpidz maupun tahsin memiliki tradisi. 


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan fenomologis.


Dalam penggalian data yaitu dengan observasi, wawancara mendalam (indepth nterview), dan metode focus group sahabat kultum dan Baraya Kultum


Jenis data dikumpulkan dalam penelitian ini adalah perkataan dan tindakan baik para pembaca Al-qur'an, Ustadz dan pencinta Kultum. 


Rangkain prosesi khatam Al-Qur’an di mulai dengan mengumpulkan nasi tumpeng, dan berkumpul untuk menyaksikan  para anggota baik itu berupa tahpidz maupun tahsin, kemudian setelah Anggo maupun undangan, memberi selamat berupa salaman pelukan maupun saweran setelah itu prosesi dan dilanjutkan dengan makan bersama dengan memotong tumpeng bagian atas yang di berikan kepada yang di hormati para pembaca Al-qur'an maupun ustadz.


Prosesi khatam Al-Qur’an merupakan tradisi yang merupakan upacara pengukuhan pada sahabat kultum dan Baraya kultum, sebagai legalitas atas prestasi dalam mempelajari Al-Qur’an baik tahpidz maupun tahsin. 


Prosesi khatam Al-Qur’an memiliki makna dan nilai sosial budaya, religus, pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar