Bagi kaum muslimin yang ingin meraih kemuliaan di sisi Allah hendaknya menjauhi tiga perkara ini. Sahabat Nabi, Ja'far bin Abi Thalib diberi kemuliaan karena memberi perhatian kepada tiga perkara ini.
Dalam Kitab Al-Mawa'izh Al-'Usfuriyahkarya Syaikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury diceritakan kisah Ja'far mendapatkan kemuliaan dari Allah. Ja'far At-Thayyar radhiyallahu 'anhu dengan berkat kejujuran dan tidak berbohong selama hidupnya, ketika ia meninggal dunia, Allah memberinya dua sayap hijau yang dipenuhi dengan intan dan mutiara yang dapat ia gunakan terbang bersama para Malaikat.
Baca Juga: Kisah Heroik Ja'far bin Abi Thalib, Pemilik 2 Sayap di Surga
Suatu hari, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Wahai Ja'far, wahai putra Abu Thalib, dengan amal apakah kamu bisa mencapai kemuliaanini?"
Ja'far menjawab: "Aku tidak tahu. Hanya saja aku menghindari 3 (tiga) perkara, baik dalam keadaan kafir (dulu) maupun dalam keadaan Islam".
Rasulullah SAW bertanya: "Apakah 3 perkara itu ?"
Ja'far menjawab: "Aku tidak berdusta, aku tidak berzina, dan aku tidak mabuk, baik dalam keadaan kafir (dulu) maupun dalam keadaan Islam."
Nabi bertanya: "Itu semua adalah perkara haram di dalam Islam. Dengan alasan apakah kamu mencegah ketiga perkara itu dalam keadaan kafir?".
Ja'far pun menjawab: "Aku berpikir di dalam perkataan, sesungguhnya orang yang berdusta dalam perkataannya, maka ia dicela (dianggap buruk) di antara para makhluk dan ia pun menjadi malu (terhina). Aku berpikir soal perkara zina, sesungguhnya orang yang berzina dengan istriku, anak perempuanku, atau saudara perempuanku, maka itu akan menjadi sebuah aib (kehinaan) bagiku, aku pun tidak mau menanggungnya. Demikian pula orang lain pun tidak akan mau menanggungnya, karena itulah aku mencegah zina. Adapun mencegah mabuk, aku melihat setiap makhluk menghendaki jika akal mereka bertambah melebihi orang-orang yang berakal, barang siapa yang meminum dan mabuk maka hilanglah akalnya dan tersibukkan oleh bicara ngelantur dan orang-orang menertawakannya, karena itulah aku mencegah minum (khamr)".
Kemudian datanglah Malaikat Jibril sembari berkata kepada Rasululah SAW: "Benar yang dikatakan Ja'far, Allah membernya dua sayap karena ia menghindari 3 perkara ini".
Dari Ali bin Husain, dari kakeknya, dari Rasulullah SAW bersabda:
أَرْبَعُ خِصَالٍ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَمُلَ إِسْلَامُهُ وَلَوْ كَانَ مِنْ قَرْنِهِ إِلَى قَدَمِهِ خَطَايَا : اَلصِّدْقُ وَالشُّكْرُ وَالْحَيَاءُ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
Artinya: "Ada 4 hal yang apabila ada pada diri seseorang, maka sempurnalah Islam-nya meskipun dari ujung kepala hingga telapak kakinya terdapat kesalahan dosa. Empat hal tersebut adalah jujur, syukur, malu, dan akhlak yang baik".
Semoga kita mampu meneladani Ja'far At-Thayyar agar mendapatkan kemuliaan di dunia dan Akhirat.
Dalam Kitab Al-Mawa'izh Al-'Usfuriyahkarya Syaikh Muhammad bin Abu Bakar Ushfury diceritakan kisah Ja'far mendapatkan kemuliaan dari Allah. Ja'far At-Thayyar radhiyallahu 'anhu dengan berkat kejujuran dan tidak berbohong selama hidupnya, ketika ia meninggal dunia, Allah memberinya dua sayap hijau yang dipenuhi dengan intan dan mutiara yang dapat ia gunakan terbang bersama para Malaikat.
Baca Juga: Kisah Heroik Ja'far bin Abi Thalib, Pemilik 2 Sayap di Surga
Suatu hari, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bertanya kepadanya: "Wahai Ja'far, wahai putra Abu Thalib, dengan amal apakah kamu bisa mencapai kemuliaanini?"
Ja'far menjawab: "Aku tidak tahu. Hanya saja aku menghindari 3 (tiga) perkara, baik dalam keadaan kafir (dulu) maupun dalam keadaan Islam".
Rasulullah SAW bertanya: "Apakah 3 perkara itu ?"
Ja'far menjawab: "Aku tidak berdusta, aku tidak berzina, dan aku tidak mabuk, baik dalam keadaan kafir (dulu) maupun dalam keadaan Islam."
Nabi bertanya: "Itu semua adalah perkara haram di dalam Islam. Dengan alasan apakah kamu mencegah ketiga perkara itu dalam keadaan kafir?".
Ja'far pun menjawab: "Aku berpikir di dalam perkataan, sesungguhnya orang yang berdusta dalam perkataannya, maka ia dicela (dianggap buruk) di antara para makhluk dan ia pun menjadi malu (terhina). Aku berpikir soal perkara zina, sesungguhnya orang yang berzina dengan istriku, anak perempuanku, atau saudara perempuanku, maka itu akan menjadi sebuah aib (kehinaan) bagiku, aku pun tidak mau menanggungnya. Demikian pula orang lain pun tidak akan mau menanggungnya, karena itulah aku mencegah zina. Adapun mencegah mabuk, aku melihat setiap makhluk menghendaki jika akal mereka bertambah melebihi orang-orang yang berakal, barang siapa yang meminum dan mabuk maka hilanglah akalnya dan tersibukkan oleh bicara ngelantur dan orang-orang menertawakannya, karena itulah aku mencegah minum (khamr)".
Kemudian datanglah Malaikat Jibril sembari berkata kepada Rasululah SAW: "Benar yang dikatakan Ja'far, Allah membernya dua sayap karena ia menghindari 3 perkara ini".
Dari Ali bin Husain, dari kakeknya, dari Rasulullah SAW bersabda:
أَرْبَعُ خِصَالٍ مَنْ كُنَّ فِيْهِ كَمُلَ إِسْلَامُهُ وَلَوْ كَانَ مِنْ قَرْنِهِ إِلَى قَدَمِهِ خَطَايَا : اَلصِّدْقُ وَالشُّكْرُ وَالْحَيَاءُ وَحُسْنُ الْخُلُقِ
Artinya: "Ada 4 hal yang apabila ada pada diri seseorang, maka sempurnalah Islam-nya meskipun dari ujung kepala hingga telapak kakinya terdapat kesalahan dosa. Empat hal tersebut adalah jujur, syukur, malu, dan akhlak yang baik".
Semoga kita mampu meneladani Ja'far At-Thayyar agar mendapatkan kemuliaan di dunia dan Akhirat.
(Ustadz Yachya Yusliha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar