Pelajaran dan Hikmah dari Musibah yang Menimpa Manusia
- Ustadz Yachya Yusliha
Datangnya musibah tidak dapat bisa diduga dan kita tidak memilih waktu dan tempat terjadinya. Hal ini mengharuskan kita sebagai manusia untuk mempersiapkan diri mendapatkan kemungkinan terburuk.
Asal muasal musibah dapat terjadi diakibatkan tangan manusia itu sendiri atau murni bencana alam.
Letak geografis Indonesia yang berada di lingkaran cincin api memiliki potensi banyak gunung berapi yang bisa kapanpun memuntahkan lahar panas.
Baru-baru ini kita dikagetkan dengan gempa di Cianjur
Setiap musibah yang terjadi bukan tanpa pelajaran, oleh karena itu kita dianjurkan senantiasa mengambil hikmah dari musibah yang terjadi.
Tak hanya agar musibah tidak terulang, namun juga untuk meminimalisir dampak buruk yang ditimbulkan akibat bencana tersebut.
Ada beberapa hikmah yang dapat diambil pelajaran bagi seorang muslim.
- Sebagai ujian keimanan
Musibah/bencana merupakan salah satu ujian keimanan, Allah menguji hambanya. Kita harus menerima semua ketentuan dari Allah ta’ala dengan ikhlas dan penuh kesabaran karena bisa jadi musibah yang kita dapatkan menjadi penghalang terjadinya musibah yang lebih besar lagi. Musibah juga mengajarkan kepada kita untuk menguatkan keimanan karena milik Allah lah segala yang ada dibumi dan langit, manusia hanya mampu berupaya tetapi Allah yang telah mentakdirkannya. Melalui musibah dapat menjadi washilah meningkatnya keimanan.
- Sebagai penggugur dosa
Musibah yang terjadi dapat menjadi sarana penggugur dosa asal bisa diterima dengan ikhlas, sebagaimana hadits Rasulullah SAW
Apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” (QS asy Syura: 30)
Senantiasa berpikir positif terhadap musibah yang terjadi menjadi ladang amal bagi yang mengalaminya.
- Sarana Muhasabah
Ketika tertimpa musibah hendaknya memperbanyak istighfar dan berdoa, bukan justru mengeluh atau berputus asa. Mengeluh tidak akan menyelesaikan musibah apapun bahkan akan menambah beban secara psikologis.
“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.
Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Al-Hadid [57] : 22-23)
- Ladang beramal sholeh
Musibah salah satu sarana untuk beramal sholeh, bagi yang mendapat musibah dengan menerima secara ikhlas.
Sedangkan bagi yang Allah beri nikmat keselamatan dengan cara membantu orang yang sedang mengalami kesusahan. Dengan berbuat baik akan menjadikan dirinya semakin dekat kepada Allah SWT.
“Barang siapa melapangkan seorang mukmin dari satu kesusahan dunia, Allah akan melapangkannya dari salah satu kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa meringankan penderitaan seseorang, Allah akan meringankan penderitaannya di dunia dan akhirat.
Barang siapa menutupi (aib) seorang muslim, Allah akan menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat.
Allah akan menolong seorang hamba selama hamba itu mau menolong saudaranya.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Kondisi Indonesia yang sedang banyak mengalami musibah membuat sedih masyarakat terutama yang terdampak bencana.
Disaat kondisi ekonomi yang belum baik akibat pandemi kini diperparah dengan adanya bencana alam.
Warga terdampak bencana sangat membutuhkan bantuan orang lain untuk bertahan hidup.
BARAYA KULTUM melalui program 10 ribu untuk sejuta kebaikan hadir untuk mempermudah masyarakat untuk membantu.
Cukup hanya dengan 10 ribu akan mampu memberikan sejuta kebaikan untuk orang lain.
Melalui kemudahan donasi online yang dapat bertransaksi. Di
Tidak ada komentar:
Posting Komentar