Menjadi pemimpin yang amanah tentu bukan perkara mudah. Apalagi memimpin ratusan juta manusia. Mengapa 7 anggota tubuh begitu penting untuk dijaga?
Inilah poin yang kita bahas dalam ulasan kali ini. Islam tidak hanya menekankan pentingnya seorang imam (pemimpin) yang adil, tetapi juga memerintahkan setiap manusia untuk menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri.
Jika seseorang mampu menjaga 7 anggota tubuhnya dari perkara yang haram, maka ia layak menjadi pemimpin. Pengasuh Pondok Pesantren Al Hawthah Al Jindaniyah Habib Ahmad bin Novel Salim Jindan dalam kajian "Rouhah Wakaf Habib Salim bin Ahmad bin Jindan Sabtu Sore" Sabtu (1/10/2022) menjelaskan pentingnya menjaga anggota tubuh dari perkara haram.
"Masing-masing dari kita adalah raja yang berkuasa atas rakyat kita. Artinya kita punya rakyat sendiri yaitu tujuh anggota tubuh yang harus kita pimpin. Sehingga rakyat yang kita pimpin tunduk dan patuh kepada undang-undang (aturan) yang dibuat oleh Allah Ta'ala," kata Habib Ahmad bin Novel seperti dilansir dari kanal YouTube "Al Hawthah Al Jindaniyah", 1 Oktober 2022.
Aturan (undang-undang) yang dibuat Allah itu tentu punya kemaslahan (kebaikan) untuk diri sendiri dan orang yang ada di sekitar kita. Ironisnya, ada orang yang tidak mampu memimpin tujuh anggota tubuhnya, tetapi memaksakan diri untuk menjadi pemimpin atas 300 juta jiwa. Sungguh sesuatu yang sulit diterima akal.
"Tujuh rakyat (anggota tubuh) tak bisa dipimpin terus mau berkuasa terhadap 300 juta jiwa, dikali tujuh lagi. Kemaluan tak bisa dijaga.
Inilah poin yang kita bahas dalam ulasan kali ini. Islam tidak hanya menekankan pentingnya seorang imam (pemimpin) yang adil, tetapi juga memerintahkan setiap manusia untuk menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri.
Jika seseorang mampu menjaga 7 anggota tubuhnya dari perkara yang haram, maka ia layak menjadi pemimpin. Pengasuh Pondok Pesantren Al Hawthah Al Jindaniyah Habib Ahmad bin Novel Salim Jindan dalam kajian "Rouhah Wakaf Habib Salim bin Ahmad bin Jindan Sabtu Sore" Sabtu (1/10/2022) menjelaskan pentingnya menjaga anggota tubuh dari perkara haram.
"Masing-masing dari kita adalah raja yang berkuasa atas rakyat kita. Artinya kita punya rakyat sendiri yaitu tujuh anggota tubuh yang harus kita pimpin. Sehingga rakyat yang kita pimpin tunduk dan patuh kepada undang-undang (aturan) yang dibuat oleh Allah Ta'ala," kata Habib Ahmad bin Novel seperti dilansir dari kanal YouTube "Al Hawthah Al Jindaniyah", 1 Oktober 2022.
Aturan (undang-undang) yang dibuat Allah itu tentu punya kemaslahan (kebaikan) untuk diri sendiri dan orang yang ada di sekitar kita. Ironisnya, ada orang yang tidak mampu memimpin tujuh anggota tubuhnya, tetapi memaksakan diri untuk menjadi pemimpin atas 300 juta jiwa. Sungguh sesuatu yang sulit diterima akal.
"Tujuh rakyat (anggota tubuh) tak bisa dipimpin terus mau berkuasa terhadap 300 juta jiwa, dikali tujuh lagi. Kemaluan tak bisa dijaga.
Tangan pun masih menjamah dan merampas yang bukan hak kita. Kaki masih melangkah ke tempat yang tidak dihalalkan. Begitu juga dengan yang masuk ke dalam perut. Telinga juga tidak perduli dengan yang didengar. Terus masih maksa untuk memimpin 300 juta jiwa," jelas Habib Ahmad.
Apabila tujuh anggota badan saja tak bisa kita pimpin, bagaimana mau memimpin ratusan juta orang. Tujuh anggota tubuh yang diamanahkan kepada kita untuk dijaga dari perkara haram, di antaranya:
1. Mata, jangan digunakan untuk melihat yang haram.
Apabila tujuh anggota badan saja tak bisa kita pimpin, bagaimana mau memimpin ratusan juta orang. Tujuh anggota tubuh yang diamanahkan kepada kita untuk dijaga dari perkara haram, di antaranya:
1. Mata, jangan digunakan untuk melihat yang haram.
2. Telinga, jangan digunakan untuk mendengar yang haram.
3. Lidah (lisan), jangan digunakan untuk bicara perkara yang haram.
4. Perut, jangan memasukkan perkara yang haram ke dalamnya.
5. Kemaluan, jangan gunakan untuk perkara yang haram.
6. Kaki, jangan langkahkan untuk melakukan kemaksiatan atau perkara haram.
7. Tangan, jangan merampas atau mengambil sesuatu yang bukan hakmu.
Habib Abdullah bin Husein bin Thohir dalam kitabnya "Sullamut Taufiq" menjelaskan secara terperinci tentang maksiat dari 7 anggota tubuh. Setiap muslim diwajibkan mengetahui perkara-perkara haram tersebut agar bisa menghindarinya.
"Orang yang tidak mengetahui perkara kemaksiatan maka ia akan terjerumus kepada perkara tersebut," kata Habib Ahmad bin Novel.
Beliau menganalogikan, orang yang tidak tahu itu racun, dia bakal minum itu racun. Beda dengan orang yang mengetahui itu racun, maka ia akan menjaga dirinya dari minuman tersebut.
Makanya kita wajib belajar untuk mengetahui dan memahami kemaksiatan.Perkara-perkara maksiat tujuh anggota tubuh ini dijelaskan secara terperinci oleh Habib Abdullah bin Husein dalam Kitabnya Sullamut Taufiq.
Baca Juga: 7 Anggota Badan Ini Wajib Dipelihara dari Perkara Maksiat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar