Perkara satu ini sering dianggap remeh, padahal bahayanya dapat mencelakakan seseorang pada Hari Kiamat. Terlebih di zaman sekarang manusia tidak dapat lepas dari sosial media (sosmed).
Jika tak pintar-pintar mengendalikan diri, seseorang bisa terjatuh ke dalam perkara yang dibenci Allah dan Rasul-Nya ini. Perkara yang dimaksud adalah lidah yang tak dijaga.
Lidah juga diibaratkan seperti pena (tulisan) karena dia dapat berbicara.
فإن القلم أحد اللسانين، فاحفظ القلم عما يجب حفظ اللسان عنه.
Artinya: "Pena adalah bagian dari lidah. Maka jagalah pena dari hal-hal yang harus dijaga oleh lidah".
Dalam Kitab Nashoihul Ibad, Syaikh Nawawi Al-Bantani menerangkan bahaya lidah dan pena ini. Rasulullah SAW memerintahkan umatnya agar menjaga lidah dari ucapan buruk dan menyakiti orang lain. Ada ucapan bijak yang sangat populer:
سلامة الانسان فى حفظ اللسان
Artinya: "Keselamatan orang manakala ia bisa menjaga lidahnya".
Kebalikan dari itu: "Kejatuhan seseorang adalah manakala ia tidak bisa menjaga lidahnya".
Dengan kata lain, ucapan yang baik akan menyelamatkanmu, ucapan yang buruk akan mencelakakanmu.
Dalam satu Hadis dijelaskan:
إن اكثر الناس ذنوبا يوم القيامة أكثرهم كلاما فيما لا يعنيه. وروي أنه قال يعذب اللسان بعذاب لا يعذب به شيء من الجوارح فيقول يارب لم عذبتنى بعذاب لم تعذب به شيء من الجوارح فيقال له خرجت منك كلمة بلغت مشارق الأرض ومغاربها فسفك بها الدم الحرام وأخذ بها المال الحرام وانتهك بها الفرج الحرام . فوعزتى لاعذبنك بعذاب لا اعذب به شيءً من الجوارح. رواه أبو نعيم.
Artyinya: "Orang yang paling banyak membawa dosa pada hari Kiamat adalah dia yang banyak bicara yang tak berguna. Tidak ada anggota tubuh yang mengalami penderitaan paling berat, selain lidah/mulut/lisan. Lidah bertanya: 'Duhai Tuhan mengapa Engkau menyiksaku melebihi siksaan-Mu terhadap anggota tubuh yang lain?' Allah menjawab: "Darimu keluar dan menyebar ke seluruh penjuru bumi, kata-kata yang mengakibatkan pembunuhan antar manusia, perampokan, penjarahan dan kekerasan seksual. Demi Kemuliaan-Ku, Aku akan menghukummu jauh lebih berat daripada menghukum bagian tubuh selainmu." (Riwayat Abu Nu'aim)
Dalam riwayat lain disebutkan, Rasulullah SAW bersabda:
لَيْسَ الْمُؤْمِنُ بِالطَّعَّانِ وَلَا اللَّعَّانِ وَلَا الْفَاحِشِ وَلَا الْبَذِيءِ
Artinya: "Seorang mukmin bukanlah orang yang banyak mencela, bukan orang yang banyak melaknat, bukan pula orang yang keji (buruk akhlaknya), dan bukan orang yang jorok omongannya." (HR. at-Tirmidzi)
Beliau juga mengingatkan: "Siapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam." Semoga kita termasuk orang-orang yang menjaga hati dan menjaga lisan.
Baca Juga: 14 Macam Bahaya Lisan yang Tidak Dijaga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar