Saudaraku sekalian yang dimuliakan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Di dalam Al Qur’an ada
10 wasiat mulia. Ayat ini ada di surat Al An’am ayat 151-153. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
ُْูู ุชَุนَุงَْููุง ุฃَุชُْู ู َุง ุญَุฑَّู َ ุฑَุจُُّูู ْ ุนََُْูููู ْ ุฃَูุง ุชُุดْุฑُِููุง ุจِِู ุดَْูุฆًุง َูุจِุงَْููุงِูุฏَِْูู ุฅِุญْุณَุงًูุง َููุง ุชَْูุชُُููุง ุฃَْููุงุฏَُูู ْ ู ِْู ุฅِู ْูุงٍู َูุญُْู َูุฑْุฒُُُููู ْ َูุฅَِّูุงُูู ْ َููุง ุชَْูุฑَุจُูุง ุงََْูููุงุญِุดَ ู َุง ุธََูุฑَ ู َِْููุง َูู َุง ุจَุทََู َููุง ุชَْูุชُُููุง ุงَّْูููุณَ ุงَّูุชِู ุญَุฑَّู َ ุงَُّููู ุฅِูุง ุจِุงْูุญَِّู ุฐَُِููู ْ َูุตَّุงُูู ْ ุจِِู َูุนََُّููู ْ ุชَุนَُِْูููู
Ayat ke 151 yang di dalamnya mengandung 5 wasiat, “Katakanlah wahai Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam kepada umatmu, “
Marilah saya akan bacakan kepada kalian perkara-perkara yang diharamkan oleh Tuhan kalian kepada kalian, Jangan syirik, Jangan menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan suatu apapun.
Yang kedua, hendaklah birrul walidein, berbuat baik kepada ibu dan bapak jangan mendurhakai keduanya.
Kemudian yang ketiga, jangan membunuh anak karena miskin, jangan takut miskin karena rizki telah dijamin oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rizki anak dijamin oleh Allah.
Rizki orangtua juga dijamin oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan yang keempat, jangan mendekati perbuatan-perbuatan keji yang nampak atau yang tidak nampak. Seperti berzina, minum khomer, kemudian berjudi dll.
Kemudian yang kelima, jangan membunbuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya kecuali membunuh dengan yang benar.
Yang dimaksud dengan yang benar adalah seseorang yang membunuh maka hukumannya adalah dibunuh.
Orang yang berzina dan dia pernah menikah dia dirajam sampai meninggal dunia dan orang yang murtad keluar dari Islam.
Tapi yang melaksanankan pembunuhan itu adalah pemerintah bukan main hakim sendiri.
Itu wasiat Allah supaya kita berakal suapaya kita berpikir supaya kita sadar.
Kemudian ayat berikutnya ayat 152,
َููุง ุชَْูุฑَุจُูุง ู َุงَู ุงَْููุชِูู ِ ุฅِูุง ุจِุงَّูุชِู َِูู ุฃَุญْุณَُู ุญَุชَّู َูุจُْูุบَ ุฃَุดُุฏَُّู َูุฃَُْูููุง ุงََْْูููู َูุงْูู ِูุฒَุงَู ุจِุงِْููุณْุทِ ูุง َُُِّูููู َْููุณًุง ุฅِูุง ُูุณْุนََูุง َูุฅِุฐَุง ُْููุชُู ْ َูุงุนْุฏُِููุง ََْููู َูุงَู ุฐَุง ُูุฑْุจَู َูุจِุนَْูุฏِ ุงَِّููู ุฃَُْูููุง ุฐَُِููู ْ َูุตَّุงُูู ْ ุจِِู َูุนََُّููู ْ ุชَุฐََّูุฑَُูู
Di dalam ayat ini mengandung empat wasiat yaitu wasiat; yang pertama adalah jangan mendekati harta anak yatim, jangan mendzolimi harta anak yatim, jangan memakan harta anak yatim dengan cara yang dzolim. Berikanlah anak yatim pengawasan perlindungan.
Jangan kau dzolimi harta anak yatim. Jangan kau putar harta anak yatim kecuali dengan perputaran yang bermanfaat, sampai anak yatim itu aqil baligh mengerti paham, maka harta itu diberikan kepadanya.
Kemudian wasiat berikutnya yang kedua adalah menepati takaran dan timbangan.
Jangan curang dalam takaran jangan curang dalam timbangan. Dan Allah menurunkan satu surat khusus tentang hal ini yaitu surat Al Muthaffifin.
Kemudian yang ketiga dalam ayat ini, kalau kita berkata, berkata yang jujur kepada lawan ataupun kawan.
Yang benar adalah benar yang salah adalah salah.
Jangan karena kawan kita membelanya walaupun dia salah, jangan karena lawan kita menyalahkannya padahal dia benar. Islam mengajarkan keadilan.
Kemudian wasiat yang keempat dalam ayat ini adalah tepatilah janji Allah.
kita telah bersyahadat berarti kita telah berjanji kepada Allah. Kita harus istiqomah mengamalkan syariat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Itu adalah wasiat Allah Subhanahu wa Ta’ala pada kita.
Kita sadar dan menyadari bahwa kalau kita menunaikan dengan baik maka kita mendapat ganjaran yang baik.
Dan akan mendapatkan hukuman kalau kita berbuat jahat.
Kemudian wasiat yang terakhir di ayat 153,
َูุฃََّู َูุฐَุง ุตِุฑَุงุทِู ู ُุณْุชَِููู ًุง َูุงุชَّุจِุนُُูู َููุง ุชَุชَّุจِุนُูุง ุงูุณُّุจَُู َูุชََูุฑََّู ุจُِูู ْ ุนَْู ุณَุจِِِููู ุฐَُِููู ْ َูุตَّุงُูู ْ ุจِِู َูุนََُّููู ْ ุชَุชََُّููู
Ini adalah jalanku yang lurus. Ini adalah sunnah.
Ikutlah sunnah. Jangan ikut jalan yang lain-lain yang macam-macam.
Karena kalau kita mengikuti jalan yang macam2, menyimpang dari jalan yang lurus itu, menyimpang dari sunnah.
Itu adalah wasiat Allah kepada kita semua supaya kita menjadi orang2 yang bertaqwa.
Jadi di sini ada 10 wasiat, kalau kita hitung yang pertama adalah jangan menyekutukan Allah Subhanahu wa ta’ala.
Yang kedua berbuat baik birrul walidain kepada kedua orangtua.
Yang ketiga jangan membunuh anak karena miskin.
Rizki telah dijamin oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yang keempat, jangan mendekati dosa yang tampak dan yang tidak tampak, perbuatan-perbuatan keji. Kemudain yang kelima, jangan membunuh kecuali membunuh dengan cara yang benar. Tadi telah dijelaskan.
Yang keenam adalah jangan mendzolimi harta anak yatim.
Jaga anak yatim, lindungi anak yatim, pelihara anak yatim dengan baik.
Kemudian yang ketujuh, menepati takaran dan timbangan.Jangan dzolim. Kemudian yang kedelapan, jujur alam berbicara kepada kawan ataupun lawan.
Benar adalah benar. Salah adalah salah.
Yang kesembilan, kita menepati janji kita kepada Allah. Kita beragama Islam, berarti kita telah berjanji kepada Allah, untuk istiqomah mengikuti syariat-syariat Allah.
Yang kesepuluh, mengikuti ajaran Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kemudian di setiap kahir dari ayat2 ini disebutkan kalimat,
ุฐَُِููู ْ َูุตَّุงُูู ْ ุจِِู
Itu adalah wasiat Allah kepadamu.
Yang pertama-tama َูุนََُّููู ْ ุชَุนَُِْูููู agar kamu berakal.
Yang kedua َูุนََُّููู ْ ุชَุฐََّูุฑَُูู supaya kamu sadar.
Yang ketiga َูุนََُّููู ْ ุชَุชََُّููู supaya kamu bertaqwa.
Ternyata ketiga-tiganya rangkain yang sangat indah.
Pertama-tama kalau kita berpikir dengan benar kalau kita pakai akal kita maka kita akan sadar.
Setelah kita sadar maka kita akan menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, mengerjakan perintah-perintah Allah, meninggalkan larangan-larangan Allah. Sungguh masih banyak yang perlu kita ungkap dari pada ayat-ayat Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga kita dimudahkan oleh Allah mengamalkan 10 wasiat ini, dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan kita istiqomah dan menutup umur kita dengan husnul khotimah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar