Sabar dalam arti ini adalah bukan berarti pasif ketika menghadapi provokasi dari pihak lawan. Rasulullah percaya bahwasannya sabar merupakan alat untuk mencapai tujuan. Tujuan yang besar akan membutuhkan kapasitas kesabaran yang besar juga. Seorang diplomat juga harus memiliki satu tujuan yang harus dia capai. Proses menunggu waktu adalah karakteristik diplomat. Seorang diplomat juga harus dapat mengendalikan dirinya. Ketidaksabaran dalam menghadapi orang lain adalah faktor berakhirnya negosiasi. Dan hendaklah kita memiliki sifat sabar seperti apa yang dituliskan dalam firman Allah Surat At-Tuur ayat 48 yang artinya:
"Dan bersabarlah dalam menunggu ketepatan Tuhanmu, maka sesungguhnya kamu berada dalam penglihatan Kami". (Q.S At-Tuur 48)
Orang yang bertaqwa kepada Allah hendaklah bersabar, bahwasannya hasil yang akan dicapai bukanlah ditangan dia, dan juga harus yakin bahwasannya dengan keyakinan tujuan yang benar akan dia dapat dengan kesabaran. Kesabaran yang penuh akan mengantarkan dia pada tujuan yang besar. Sifat sabar harus dimiliki oleh seorang muslim, namun tetap saja sifat tergesa-gesa dan gegabah dalam melakukan sesuatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar