Yakni dengan sikap yang lemah lembut namun tetap tegas. Misalnya, sikapnyasantun saat bertutur kata.
Berbicara pada orang lain sesuai tingkat pemahaman yang didakwahi
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman :
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ اللّٰهِ لِنْتَ لَهُمْ ۚ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيْظَ الْقَلْبِ لَا نْفَضُّوْا مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَا عْفُ عَنْهُمْ وَا سْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى الْاَ مْرِ ۚ فَاِ ذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
"Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka dan mohonkanlah ampun untuk mereka, dan bermusyawaralah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai orang yang bertawakal."
(QS. Ali 'Imran : 159).
Baca juga: Bagaimana Peran dan Dakwah Muslimah di Zaman Now?
Dalam kitab kumpulan fatwa Syekh Abdul Aziz bin Baz, beliau menegaskan, zaman ini adalah zaman lemah lembut, kesabaran, dan hikmah, bukan masanya kekerasan, sebab kebanyakan manusia berada dalam kebodohan, kelalaian, dan lebih banyak mengedepankan urusan dunia.
"Diharuskan untuk banyak bersabar dan lemah lembuh sehingga dakwah bisa tersebar dan sampai kepada manusia dan mereka menjadi mengerti. Mudah-mudahan Allah memberikan hidayah-Nya kepada semua," tegas Syekh bin Baz.
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu'anhu,Rasulullah Shallahu'alaihi wa Sallam bersabda :
“Maukah kalian aku tunjukkan orang yang haram baginya tersentuh api neraka? Para sahabat berkata, ‘Mau, wahai Rasulullah! Beliau menjawab, ‘Yang haram tersentuh api neraka adalah, orang yang hayyin, layyin, qarib, dan sahl.’” (HR Tirmidzi)
Menurut Nabi Shallallahu alaihi wa sallam, Hayyin adalah orang yang selalu tenang jiwanya dan sikapnya. Layyin adalah lemah lembut dan santun tutur katanya. Qarib adalah ramah dan murah senyum. Dan Sahl adalah memudahkan urusan orang lain.
Tentang layyin (lemah lembut) ini, menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan oleh muslimah dalam berdakwah. Kelembutan dalam berdakwah ini dibutuhkan karena tabiat manusia tidak ada yang pernah senang dan menginginkan kekerasan.
Bahkan orang yang berdakwah dengan cara yang kasar, gegabah juga tidak ingin jika diperlakukan dengan perilaku tidak menyenangkan.
Dari Aisyah ra. bahwa Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya tidaklah kelemah lembutan itu ada pada sesuatu melainkan ia akan memperindahnya, dan tidaklah kelemah lembutan itu dicabut dari sesuatu melainkan akan memperburuknya.” (HR Muslim).
Jadi, kewajiban Muslimah bukan hanya sebagai ibu dan pengatur rumah tangga. Namun, Muslimah juga memiliki tanggung jawab lain yang hukumnya juga wajib yaitu turut aktif melakukan dakwah.
Muslimah juga mesti berusaha mempersiapkan anaknya menjadi pejuang Islam merupakan penyumbang besar dalam proses perubahan masyarakat. Dan juga eranan untuk membimbing di masyarakat. Muslimah juga akan turut berjuang bersama muslimah lainnya untuk membentuk para pendukung dakwah Islam.
Dakwah dan peran muslimah ini untuk mewujudkan masyarakat Islam secara bersama-sama sesama muslim. Para muslimah harus menjadi pemberi nasihat yang baik di keluarga dan masyarakat.
Rasulullah bersabda :
“Agama itu nasihat”. Para sahabat bertanya, kepada siapa ya Rasulullah?’ Beliau menjawab: “Kepada Allah dan Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslim dan rakyat mereka.” (HR Bukhari).
Tentunya, dakwah muslimah harus bersifat layyin, seperti hadis di atas. Bersikap layyin, meski benar tapi tetap bersikap santun. Karena sesungguhnya jiwa yang dirindukan surga ialah orang yang bersikap dan berkata lembut (layyin).
Baca juga: Bolehkah Menikah di Bulan Dzulhijjah? Begini Penjelasannya
Wallahu A'lam
(Ustadz Yachya yusliha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar