Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa musibahyang menimpa seseorang disebabkan oleh perbuatan tangan sendiri. Firman Allah ini terdapat dalam Surat Asy-Syura Ayat 30.
Ayat ini sangat populer dan sering disampaikan para Dai di berbagai pengajian. Tujuannya tak lain sebagai pengingat agar manusia memperbaiki diri dan bertaubat dari dosa dan kesalahan yang diperbuat. Di akhir ayat itu Allah menegaskan bahwa Dia Maha pemaaf. Berikut firman-Nya:
Artinya: "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy-SyuraAyat 30)
Sebagian orang mungkin merasa terpukul dan sedih ketika mendapat musibah. Bahkan ada yang merasa dirinya paling hina saat mengalami musibah. Padahal ada rahasia besar di balik musibah.
Musibah merupakan bentuk ujian dari Allah baik berupa hal yang baik ataupun buruk. Musibah termasuk tanda kasih sayang Allah yang dengannya Dia menghapuskan dosa dan kesalahan hamba-Nya.
Kata musibah dalam Al-Qur'an disebut sebanyak 13 kali. Macam-macam musibah di antaranya musibah alami seperti bencana, banjir, gunung meletus. Selain itu, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan harta benda atau penyakit yang menimpa seseorang baik ringan atau berat.
Tafsir Surat Asy-Syura Ayat 30
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa apa yang menimpa manusia di dunia berupa bencana penyakit dan lain-lainnya adalah akibat perbuatan mereka sendiri termasuk karena maksiat dan dosa yang telah dilakukan. Berikut sabda Nabi:
'Ali karamallahu wajah berkata: "Maukah kalian aku beritahukan mengenai ayat yang sangat utama dalam Al-Qur'an sebagaimana Nabi sampaikan kepada kami. (Nabi membacakan firman Allah) "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahannya). "Wahai 'Ali, aku akan menjelaskan ayat ini kepadamu: "Musibah apa pun yang menimpa kamu" yaitu dari penyakit dan siksaan atau bencana di dunia, "Disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri." (Riwayat Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah suatu keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, kezaliman, kesempitan, bahkan sepotong duri pun yang menusuk seorang muslim, melainkan dengan hal itu Allah menghapus dosa-dosanya." (HR Al-Bukhari)
Dalam tafsir Kemenag dijelaskan, datangnya penyakit atau musibah adalah disebabkan ulah manusia itu sendiri. Tetapi di sisi lain penyakit atau musibah itu dapat menghapus dosa sebagaimana hadis di atas. Hal itu tergantung kepada cara manusia menyikapi, apakah ia bersabar atau berputus asa.
Ayat ini ditutup dengan ketegasan Allah mengampuni sebagian besar dari kesalahan-kesalahan yang diperbuat hamba-Nya. Inilah satu rahmat dan karunia besar Allah kepada hamba-Nya. Karena kalau tidak, niscaya manusia akan dihancurkan sesuai dengan timbunan dosa yang telah mereka perbuat, sebagaimana firman-Nya:
"Dan kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan." (QS an-Nahl: Ayat 61)
Demikian hikmah di balik musibah yang menimpa seseorang. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan bersabar ketika ditimpa musibah.
Baca Juga: Ujian dan Musibah Adalah Tanda Kasih Sayang Allah
Ayat ini sangat populer dan sering disampaikan para Dai di berbagai pengajian. Tujuannya tak lain sebagai pengingat agar manusia memperbaiki diri dan bertaubat dari dosa dan kesalahan yang diperbuat. Di akhir ayat itu Allah menegaskan bahwa Dia Maha pemaaf. Berikut firman-Nya:
َูู
َุงۤ ุงَุตَุงุจَُูู
ۡ ู
ِّูۡ ู
ُّุตِูุۡจَุฉٍ َูุจِู
َุง َูุณَุจَุชۡ ุงَูุۡฏُِูููۡ
ۡ ََููุนُููุۡۡง ุนَูۡ َูุซِูุۡฑٍؕ
Artinya: "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahanmu)." (QS. Asy-SyuraAyat 30)
Sebagian orang mungkin merasa terpukul dan sedih ketika mendapat musibah. Bahkan ada yang merasa dirinya paling hina saat mengalami musibah. Padahal ada rahasia besar di balik musibah.
Musibah merupakan bentuk ujian dari Allah baik berupa hal yang baik ataupun buruk. Musibah termasuk tanda kasih sayang Allah yang dengannya Dia menghapuskan dosa dan kesalahan hamba-Nya.
Kata musibah dalam Al-Qur'an disebut sebanyak 13 kali. Macam-macam musibah di antaranya musibah alami seperti bencana, banjir, gunung meletus. Selain itu, kehilangan orang yang dicintai, kehilangan harta benda atau penyakit yang menimpa seseorang baik ringan atau berat.
Tafsir Surat Asy-Syura Ayat 30
Dalam ayat ini Allah menerangkan bahwa apa yang menimpa manusia di dunia berupa bencana penyakit dan lain-lainnya adalah akibat perbuatan mereka sendiri termasuk karena maksiat dan dosa yang telah dilakukan. Berikut sabda Nabi:
'Ali karamallahu wajah berkata: "Maukah kalian aku beritahukan mengenai ayat yang sangat utama dalam Al-Qur'an sebagaimana Nabi sampaikan kepada kami. (Nabi membacakan firman Allah) "Dan musibah apa pun yang menimpa kamu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahannya). "Wahai 'Ali, aku akan menjelaskan ayat ini kepadamu: "Musibah apa pun yang menimpa kamu" yaitu dari penyakit dan siksaan atau bencana di dunia, "Disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri." (Riwayat Ahmad)
Rasulullah SAW bersabda: "Tidaklah suatu keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, kezaliman, kesempitan, bahkan sepotong duri pun yang menusuk seorang muslim, melainkan dengan hal itu Allah menghapus dosa-dosanya." (HR Al-Bukhari)
Dalam tafsir Kemenag dijelaskan, datangnya penyakit atau musibah adalah disebabkan ulah manusia itu sendiri. Tetapi di sisi lain penyakit atau musibah itu dapat menghapus dosa sebagaimana hadis di atas. Hal itu tergantung kepada cara manusia menyikapi, apakah ia bersabar atau berputus asa.
Ayat ini ditutup dengan ketegasan Allah mengampuni sebagian besar dari kesalahan-kesalahan yang diperbuat hamba-Nya. Inilah satu rahmat dan karunia besar Allah kepada hamba-Nya. Karena kalau tidak, niscaya manusia akan dihancurkan sesuai dengan timbunan dosa yang telah mereka perbuat, sebagaimana firman-Nya:
"Dan kalau Allah menghukum manusia karena kezalimannya, niscaya tidak akan ada yang ditinggalkan-Nya (di bumi) dari makhluk yang melata sekalipun, tetapi Allah menangguhkan mereka sampai waktu yang sudah ditentukan." (QS an-Nahl: Ayat 61)
Demikian hikmah di balik musibah yang menimpa seseorang. Semoga kita dapat mengambil pelajaran dan bersabar ketika ditimpa musibah.
Baca Juga: Ujian dan Musibah Adalah Tanda Kasih Sayang Allah
(Ustadz Yachya yusliha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar