Ghibah adalah perbuatan yang sangat buruk dan dibenci Allah Ta'ala. Ghibah artinya menggunjing atau menjelekkan orang lain.
Perkara ini termasuk salah satu dosa besar yang wajib dijauhi umat muslim. Bahkan dalam Kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al Ghazali (wafat 505 Hijriyah/1111 M) menyebutkan dosa melakukan ghibah lebih berat daripada dosa tiga puluh kali berzina. Na'udzubillahi min dzalik.
Inilah alasan mengapa kita harus menjauhi ghibah. Di dalam Al-Qur'an, Allah juga mengingatkan orang beriman.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat Ayat 12)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullahصلى الله عليه وسلم bersabda: "Tahukah engkau apa itu ghibah ?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau berkata: "Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain." Beliau ditanya, "Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?" Jawab Nabi: "Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya." (HR Muslim 2589)
Dalam Al-Adzkar, Imam Nawawi rahimahullah menerangkan, ghibah adalah sesuatu yang amat jelek, namun tersebar di khalayak ramai. Yang bisa selamat dari tergelincirnya lisan seperti ini hanyalah sedikit. Ghibah memang membicarakan sesuatu yang ada pada orang lain, namun yang diceritakan adalah sesuatu yang ia tidak suka untuk diperdengarkan pada orang lain.
Sesuatu yang diceritakan bisa jadi pada badan, agama, dunia, diri, akhlak, bentuk fisik, harta, anak, orang tua, istri, pembantu, budak, pakaian, cara jalan, gerak-gerik, wajah berseri, kebodohan, wajah cemberutnya, kefasihan lidah, atau segala hal yang berkaitan dengannya. Cara ghibah bisa jadi melalui lisan, tulisan, isyarat, atau bermain isyarat dengan mata, tangan, kepala atau semisal itu.
Demikian ulasan tentang ghibah dan alasan mengapa kita harus menjauhinya. Apalagi pada masa sekarang, banyak orang menggunjing lewat media sosial (sosmed) dan terjerumus ke dalam perkara ghibah. Semoga Allah menyelamatkan kita dari perkara yang satu ini.
Baca Juga : 2 Jenis Ghibah yang Sangat Dilaknat Allah, Nomor Terakhir Sering
Perkara ini termasuk salah satu dosa besar yang wajib dijauhi umat muslim. Bahkan dalam Kitab Bidayatul Hidayah, Imam Al Ghazali (wafat 505 Hijriyah/1111 M) menyebutkan dosa melakukan ghibah lebih berat daripada dosa tiga puluh kali berzina. Na'udzubillahi min dzalik.
Inilah alasan mengapa kita harus menjauhi ghibah. Di dalam Al-Qur'an, Allah juga mengingatkan orang beriman.
يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوا اجۡتَنِبُوۡا كَثِيۡرًا مِّنَ الظَّنِّ اِنَّ بَعۡضَ الظَّنِّ اِثۡمٌۖ وَّلَا تَجَسَّسُوۡا وَلَا يَغۡتَبْ بَّعۡضُكُمۡ بَعۡضًا ؕ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمۡ اَنۡ يَّاۡكُلَ لَحۡمَ اَخِيۡهِ مَيۡتًا فَكَرِهۡتُمُوۡهُ ؕ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ؕ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيۡمٌ
Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang." (QS Al-Hujurat Ayat 12)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullahصلى الله عليه وسلم bersabda: "Tahukah engkau apa itu ghibah ?" Mereka menjawab: "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau berkata: "Engkau menyebutkan kejelekan saudaramu yang ia tidak suka untuk didengarkan orang lain." Beliau ditanya, "Bagaimana jika yang disebutkan sesuai kenyataan?" Jawab Nabi: "Jika sesuai kenyataan berarti engkau telah mengghibahnya. Jika tidak sesuai, berarti engkau telah memfitnahnya." (HR Muslim 2589)
Dalam Al-Adzkar, Imam Nawawi rahimahullah menerangkan, ghibah adalah sesuatu yang amat jelek, namun tersebar di khalayak ramai. Yang bisa selamat dari tergelincirnya lisan seperti ini hanyalah sedikit. Ghibah memang membicarakan sesuatu yang ada pada orang lain, namun yang diceritakan adalah sesuatu yang ia tidak suka untuk diperdengarkan pada orang lain.
Sesuatu yang diceritakan bisa jadi pada badan, agama, dunia, diri, akhlak, bentuk fisik, harta, anak, orang tua, istri, pembantu, budak, pakaian, cara jalan, gerak-gerik, wajah berseri, kebodohan, wajah cemberutnya, kefasihan lidah, atau segala hal yang berkaitan dengannya. Cara ghibah bisa jadi melalui lisan, tulisan, isyarat, atau bermain isyarat dengan mata, tangan, kepala atau semisal itu.
Demikian ulasan tentang ghibah dan alasan mengapa kita harus menjauhinya. Apalagi pada masa sekarang, banyak orang menggunjing lewat media sosial (sosmed) dan terjerumus ke dalam perkara ghibah. Semoga Allah menyelamatkan kita dari perkara yang satu ini.
Baca Juga : 2 Jenis Ghibah yang Sangat Dilaknat Allah, Nomor Terakhir Sering
(Ustadz Yachya yusliha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar